Puput juga meminta maaf pada Nadine..tak
sepantasnya ia menjelekkan Nadine di social media karna Puput bukan siapa2
Rendy, Nadine akhirnya memaafkan Puput dan berpelukkan sbg tanda perdamaian
diantara mereka..anak anak seisi kelas bertepuk tangan menyambut positif
perdamaian mereka. Kemudian Nadine, Rendy, & Puput makan siang bersama di
kelas..Puput juga bercerita bahwa setelah memarahin Rendy & Nadine dikampus
waktu itu ia didatangi oleh Ryan, Ryan meminta Puput untuk bekerja sama
memisahkan Rendy & Nadine namun Puput menolaknya karna tak mau berurusan
dgn hukum. Nadine bersyukur Puput tidak ikut terlibat.
3 bulan kemudian Nadine & Rendy menikah,
banyak teman2 kuliah mereka yg hadir termasuk Puput. Nadine berencana untuk
berbulan madu ke Maldives selama 1 minggu lalu ke Paris, Rendy mengiyakan saja
apapun keinginan Nadine. 1 bulan setelah pulang dari bulan madunya, Nadine yg
kini tengah berkuliah dan menjadi mahasiswi semester 7 merasa mual dan ingin
muntah..saat dosen sedang serius menjelaskan materi tiba2 Nadine ijin ke
toilet, setelah Nadine keluar kelas bersama seorang temannya..dosen yg tau
Nadine sudah menikah itu bilang ke anak2 “kayaknya bakalan ada yg segera punya
baby nih hehehe” anak2 di kelas tertawa sekaligus penasaran. Saat balik ke
kelas, dosen bilang kalau Nadine mungkin tengah hamil muda..Nadine bilang “masa
sih”. Kata dosennya “Nanti selesai kuliah kamu beli tespek ya hahaha” dgn malu
malu Nadine mengiyakan perkataan dosen wanita itu. Pulang kuliah Nadine membeli
3 tespek, Nadine tidak menceritakan pada Rendy bahwa ia tadi mual saat kuliah.
Esok paginya Nadine mencoba memakai ketiga tespek yg ia beli kemaren
sore..Nadine terkejut melihata ada 2 garis pada 3 tespek itu, Nadine senang
karna ia kini tengah mengandung buah cintanya dengan Rendy. Rendy yg bingung
mengapa Nadine lama di dalam kamar mandi, akhirnya mengetuk pintu. Nadine
membuka pintunya dan bilang sama Rendy kalau ia punya hadiah untuk Rendy, Rendy
bingung hadiah apa yg dimaksud padahal Rendy tidak berulang tahun..Nadine
meminta Rendy untuk menutup matanya, Nadine lalu mengambil kotak yg tidak
terlalu besar dan memasukkan 3 tespek itu kedalamnya.
Lalu Nadine meminta Rendy untuk membuka
matanya, Rendy masih bingung kemudian membuka kotak tersebut. Betapa bahagianya
Rendy karna kini Nadine sedang hamil. Rendy mengajak Nadine untuk periksa
kehamilannya ke rumah sakit, dan ternyata memang benar kini Nadine tengah
mengandung 4 minggu, dokter juga berkata bahwa janin yg dikandung Nadine
sehat..Rendy sangat bahagia mendengarnya, malamnya Rendy memeluk Nadine dengan
penuh kasih sayang karna sangat bahagia akan menjadi seorang ayah. 2 bulan
kemudian diadakan acara donor darah di kampus Nadine, Rendy yg memang rutin
setiap tahun selalu mendonorkan darahnya kali ini berpartisipasi
kembali..Nadine yg tengah mengandung tidak boleh ikutan. Sebenarnya kepala
Rendy sedang pusing dari pagi, namun karna kesempatan ini hanya 1 hari maka
Rendy memaksakan untuk ikut..bagi Rendy banyak orang diluar sana yg sangat
membutuhkan darah, dgn mendonorkan darah dapat menyelamatkan nyawa orang lain. Donor
darah dilaksanakan dari jam 9 pagi hingga jam 12 siang. Setelah mendonorkan
darahnya Rendy keluar ruangan karna masih banyak mahasiswa lain yg mengantri
ingin mendonorkan darahnya, Rendy melihat jam di tangannya menunjuk pukul 10 yg
berarti Nadine baru keluar kelas sekitar 1 jam lagi.
Kepala Rendy semakin pusing dan badannya
semakin lemas setelah mendonorkan darahnya, tiba2 saja Rendy terjatuh..Puput yg
melihatnya langsung menghampiri dan memegang badan Rendy. Puput berkata “lo ga
apa apa ren?” lalu Rendy berujar “gue gapapa kok”, Puput berkata lagi dgn panik
“tapi muka lo pucet banget, lo kenapa ikut donor darah sih kalo lagi sakit??”
Spontan Rendy kehilangan kesadarannya, Puput yg panik meminta pertolongan anak2
lain untuk membawa Rendy ke ruang kesehatan. Dokter diruangan itu memeriksa
keadaan Rendy, dokter menyebut bahwa kondisi badan Rendy sedang kurang fit dan
tekanan darahnya rendah, maka dari itu ia pingsan setelah memberikan darahnya.
Puput heran mengapa Rendy memaksakan diri seperti ini demi orang lain tapi
dengan mengorbankan dirinya sendiri. Nadine yg masih kuliah mendapat whatsapp
dari Puput bahwa Rendy jatuh pingsan setelah mendonorkan darah, Nadine cemas
lalu meminta ijin keluar kelas untuk melihat kondisi suami yg dicintainya,
Nadine berjalan sambil memegang perutnya dan berkata “semoga ayah kamu ga apa2
ya nak”. Puput yg masih mencemaskan keadaan Rendy tak sadar mengelus2 kepala
Rendy dgn penuh kasih sayang, Nadine yg baru sampai di depan ruang kesehatan
melihat itu semua dan cemburu..namun Nadine juga tak bisa protes karna Puput
lah yg menolong dan menunggu Rendy hingga Nadine datang. Nadine kemudian
memasukkin ruangan tersebut, Puput yg terkejut dgn kedatangan Nadine langsung
melepas tangannya dan beranjak berdiri.
Puput: “akhirnya lo dateng juga nad”
Nadine: “hmm iya gue masih ada kelas sih
sebenernya tapi gue udah khawatir bgt ama Rendy makanya gue buru2 kesini,
gimana ceritanya Rendy bisa pingsan put?”
Puput: “jadi tadi gue liat dia jatoh gitu abis
donorin darahnya, dia bilang ga apa2 taunya malah pingsan, kata dokter Rendy
emang lg kurang sehat nad, harusnya dia jangan donor darah dulu..sampai
sekarang dia juga belum siuman”
Nadine: *memegang tangan Rendy* “yaa Allah
Rendyyy tangan kamu dingin, kenapa sih kamu maksain diri”
Puput: “oh iya gue baru inget gue ada minyak
angin, nih coba lo deketin aja ke hidungnya biar dia cepet sadar”
Nadine: “oke put”
*tak lama kemudian Rendy siuman*
Rendy: “pusing..”
Nadine: “Rendy ya Allah akhirnya kamu sadar
juga, kamu ngapain sih donorin darah kamu ? kan kamu lg ga enak badan”
Rendy: “aku gamau kehilangan kesempatan untuk
bisa menyelamatkan nyawa orang lain nad, banyak orang yg meninggal karna
kehabisan darah”
Nadine: “tapi kamu bikin aku khawatir! Aku
sebel banget sama kamu! Kamu selalu lebih mentingin orang lain daripada diri
kamu sendiri!”
Puput: “sabar nad sabar”
Rendy: “maafin aku ya nad” *lalu memeluk Nadine
yg menangis karna emosi*
Nadine: “hiks hiks aku gamau kamu kayak gini
lagi..aku gamau kamu kehilangan kamu”
Rendy: “iya sayang aku janji akan lebih menjaga
diri aku kedepannya demi kamu dan bayi kita”
Puput yg sebenarnya masih sangat mencintai
Rendy itu sangat cemburu melihat Rendy memeluk Nadine, Puput diam2 meninggalkan
mereka berdua di ruangan itu.
Rendy: “udah ya kamu jangan nangis lagi, aku
udah ga apa2 kok”
Nadine: “iya sayang, oh ya tadi Puput loh yg nolongin
sama nungguin kamu…loh kemana dia”
Rendy: “kayaknya dia udah pergi supaya kita
berdua aja”
Nadine: “hmm gitu ya padahal aku belum sempet
ngucapin terima kasih, yaudah deh kamu aku suapin aja ya makanan yg tadi kamu
dapet setelah donor darah”
Rendy: “iya sayang makasih ya”
Setelah kondisi Rendy mulai membaik, Nadine
baru ingat kalau dia tadi masih kuliah. Rendy menyuruh Nadine kembali ke kelas.
Saat kembali ternyata kelas sudah selesai. Nadine berniat akan meminta maaf
sama dosennya karna meninggalkan kelas terlalu lama, Nadine meminta Rendy
menunggunya didepan ruang dosen. Saat sedang menunggu, tiba2 Puput melintas di
depan ruang dosen karna ingin menanyakan perihal tugas ke dosen lain. Rendy
menyapa Puput.
*bersambung ke part 9*