Cerita Cinta Calon Sarjana – Part 6
Orang tua bocah itu tidak percaya apa yg dikatakan
anaknya, mereka berpikir anaknya sedang bermain meniru adegan penculikan yg
biasa ada di film2, namun anak itu bersikeras bahwa yg dikatakannya itu nyata
dan benar adanya. Orang tua bocah itu akhirnya melapor ke kantor polisi
terdekat. Kantor polisi sektor tanjung lesung juga kebetulan habis mendapat
kabar dari kepolisian jakarta bahwa ada seorang pemuda yg hilang dari kemaren,
berdasarkan foto yg diberikan bocah itu langsung berkata bahwa benar orang
hilang yg difoto itu adalah orang yg dia lihat di villa pojok itu. Kepolisian
tanjung lesung segera menghubungi kepolisian di jakarta, lalu kepolisian
jakarta menghubungi orang tua Rendy. Orang tua Rendy shock ternyata anaknya
menjadi korban penculikan, mereka berpikir motif penculikan anaknya adalah
uang. Nadine yg diberitahu juga kaget, namun Nadine berpendapat lain dgn orang
tua Rendy, Nadine berpikir bisa jadi ini ulah Ryan karna kemaren Ryan nekat
menarik2 dirinya di kampus juga dibuat malu oleh Rendy..terlebih lagi kini
Nadine sudah berpacaran dgn Rendy. “Ryan benar benar sudah gila, kalau sampai
terjadi sesuatu terhadap Rendy aku akan membuat perhitungan dengannya!”
pikirnya. Nadine meminta ijin kedua orang tuanya untuk pergi ke tj lesung utk
menyusul Rendy, sempat khawatir namun akhirnya sang ibu mengijinkan..ayahnya
juga mendukung. Bersama kepolisian dijakarta, Nadine & Orang tua Rendy
bergegas menuju Tanjung Lesung, bukan untuk liburan ya hehe.
Kepolisian tanjung lesung tengah berupaya
menyelamatkan Rendy, para penjahat yg panik karna dikepung menelepon
Ryan..Rendy yg tau situasi tersebut berteriak meminta pertolongan..penjahat itu
langsung menutup mulut Rendy dengan plester agar tidak bisa berteriak. Ryan yg
saat itu sedang meeting dengan retail kopi yg menjadi langganannya mendadak
panik menerima telepon itu, Ryan menyuruh mereka secepatnya kabur membawa Rendy
menggunakan speed boat miliknya yg ada di belakang villa..kebetulan belakang
villa ayah Ryan adalah laut jd mereka bisa langsung kabur. Tidak ada polisi yg
berjaga di belakang villa itu karna langsung berhadapan dgn laut, terlebih lagi
di kiri dan kanan villa itu terdapat pagar beton yg tinggi. Para penjahat itu
membawa Rendy kebelakang villa dan menaikkannya ke dalam speed boat, polisi yg
hampir berhasil memanjat pagar melihat penjahat itu tengah berupaya kabur
membawa korban. Polisi yg lain bergegas masuk ke dalam villa namun terlambat
speed boat itu sudah berhasil kabur dan polisi mengejarnya pakai speed boat
tapi memakan waktu untuk mempersiapkannya terlebih dahulu, sudah tertinggal
jauh. Org tua Rendy yg mendapat kabar seperti itu sedih anaknya belum berhasil
diselamatkan, Nadine lalu mencoba menelepon Ryan.
Nadine: “Ryan aku minta kamu bebasin Rendy
sekarang juga!”
Ryan: “bebasin apa maksud kamu?”
Nadine: “gausah pura2! Aku udah tau kalo kamu
dalang dari semua ini, cepat bebaskan atau kamu akan tau akibatnya!”
Ryan: “aku bener2 ga ngerti maksud kamu, emang
apa yg terjadi sama Rendy?”
Nadine: *sambil marah2* “kamu tinggal ngaku aja
susah banget sih??? Kamu kan yg kemaren menculik Rendy lalu menyekapnya di villa
tanjung lesung?? Aku ingat dulu saat masih dikomunitas kamu bilang suka liburan
bareng keluarga di villa ayah kamu daerah tanjung lesung‼ kamu ga bisa berkelit
lagi‼”
Ryan: “kamu pikir yg punya villa di tanjung
lesung cuma ayah aku aja?? Banyak kali yg punya!”
Nadine: “tapi yg benci sama Rendy cuma kamu,
kamu benci sama dia karna kamu dibikin malu dan kini aku menjadi kekasihnya”
Ryan: “ehh yg benci ama dia bukan aku doang
kalee tuh si Puput juga”
Nadine: “tau darimana kamu soal Puput? Kamu kan
bukan mahasiswa di kampus aku”
Ryan: “kamu ga perlu tau aku tau darimana”
Nadine: “ketauan ya kamu suka mata2in aku &
Rendy di kampus, kamu segitu terobsesinya sama aku”
Ryan: “aku minta kamu cabut laporan kamu
dipolisi! Ini konyol cuma karna seorang cowo kere, polisi tanjung lesung pada
hebohh‼‼‼”
Nadine: “loh darimana kamu tau kalo aku lapor
polisi?? Dan tau polsek tj lesung jg bergerak??”
Ryan: *panik* “yaa………….logika aja”
Nadine: “cukup Ryan, kamu pasti tau dari anak
buah kamu yg menyekap Ryan kan??”
Ryan: “udah ya aku lg sibuk meeting jgn
diganggu!” *tutup telepon*
Nadine: “halooo Ryan haallooooo”
Nadine semakin curiga pada Ryan dan meminta
polisi untuk segera menangkap Ryan karna kemungkinan besar dialah tersangka
utama dalam kasus penculikan Rendy ini. Ryan yg panik segera meninggalkan
meetingnya yg berlokasi didaerah Daan Mogot dan bergegas memesan tiket pesawat
ke Moscow via online, Ryan juga tidak sempat kerumahnya dulu karna keburu panik
jd ia langsung ke bandara soetta, cengkareng. Ryan memilih Moscow karna itu
sangat jauh dari Indonesia dan orang Indonesia yg berlibur tidak sebanyak ke
Perancis, Amerika, Korea, dsbg. Ryan semakin panik karna paling cepat ia bisa berangkat
jam 17:35 sedangkan itu masih 2 jam lagi. Polisi melacak keberadaan terakhir
Ryan saat teleponan dgn Nadine itu berada di kawasan Daan Mogot, polisi lain
juga ada yg bergerak ke rumah Ryan di kawasan Kelapa Gading dan orang tua Ryan
kaget anaknya menjadi tersangka penculikan. Menurut ayah Ryan, tadi siang
anaknya pamit ada meeting di Daan Mogot, ayah Ryan juga menuturkan bahwa benar
tempat penyekapan yg digrebek polisi tg lesung adalah villa miliknya. Ayah Ryan
sangat kecewa dgn ulah anaknya, hanya karena seorang wanita lalu Ryan lantas
berbuat kriminal. Ibu Ryan juga menuturkan bahwa anaknya itu mudah sekali
terobsesi pada suatu hal, dulu terobsesi sekali dengan mobil makanya ikut komunitas-komunitasnya,
lalu terobsesi pada bisnis tapi ini positif makanya Ryan bisa berhasil dalam
berbisnis, sekarang terobsesi pada wanita dan Ryan tidak mau ada laki2 lain yg
merebutnya.
Nadine menelepon ibunya dan menceritakan semua
yg telah terjadi. Ibunya dan ayahnya juga heran dengan ulah Ryan yg pernah
dicintai oleh Nadine tersebut. Ibunya berpesan apapun yg dilakukan Nadine harus
tetap memperhatikan keselamatan Nadine sendiri, kalau ayahnya berpesan “sebisa
mungkin kamu harus bisa kembali mendapatkan Rendy karna pria seperti Rendy itu
sulit untuk didapatkan, hati2 ya nak”, Nadine mengiyakan pesan kedua orang
tuanya. Tak lama kemudian polisi mendapat laporan bahwa ada yg melihat mobil
Ryan melintas di Cengkareng menuju bandara. Banyak polisi yg dikerahkan menuju
bandara untuk mencegat Ryan agar jangan sampai lolos. Waktu menunjukkan pukul
17:20, Ryan yg kini sudah berada dalam pesawat masih belum bisa bernafas lega
selama pesawat belum lepas landas meninggalkan Indonesia. Apakah Ryan berhasil
ditangkap sebelum lolos ke Moscow? Dan apakah Rendy berhasil diselamatkan??
*bersambung ke part 7*
0 comments