Cerita Cinta Calon Sarjana – Part 3
Puput sangat kesal dgn Nadine yg dianggap
kegatelan, karna kesal tapi tak mampu diungkapkan langsung ke Nadine maka Puput
membuat status status kekesalannya di akun socmed..meski tidak menyebut nama
tapi status itu cukup menyebalkan bagi Nadine nantinya. Beberapa minggu
kemudian saat sedang senggang di malam hari, Nadine membuka akun
socmednya..sembari melihat akun teman2nya yg lain dan di akun temannya itu ada
akun Puput, Nadine iseng membuka akun Puput dan menemukan fakta bahwa selama
ini Puput juga menyukai Rendy, bahkan Nadine juga melihat kekesalan Puput pada
dirinya. Bukan bersimpati, Nadine justru kesal kenapa Puput beraninya hanya
menjelekkan Nadine di social media? Kenapa tidak ngomong langsung saja? Nadine
sedikit cemas kalau teman2 kampus yg lain akan termakan ungkapan Puput yg
bilang kalo Nadine itu kegatelan kayak ulat bulu. Okelah Puput memang tidak
nyebut nama, tapi dari ciri2 yg ia sebutkan, trus pagi2 udah beduaan ama cewe
di perpus ya siapa lg kalo bukan Nadine? Kesal sih kesal, namun Nadine tak
mungkin langsung menegur Puput karna akan ketahuan kalo Nadine kepo dgn akun
Puput, maka dari itu Nadine melaporkan hal ini kepada Rendy.
Rendy agak kaget dgn laporan Nadine, apalagi ia
melihat langsung status2 sindiran Puput. Rendy berujar kalo Puput ga ada hak
apapun mengatur Rendy dekat dengan siapa saja karna Rendy dan Puput tidak ada
hubungan apa2. Rendy jg berkata “setelah
Puput nembak gue, Puput masih belum mau mendekati gue, sekedar mengajak ngobrol
saja tidak tapi bikin status ini itu, kalo memang mau deket ya sini ngobrol
atau apa, masa gue yg harus nyamperin karna Puput yg suka kan”. Nadine jd tau
bahwa cewe yg sebelumnya nembak Rendy adalah Puput, melihat respon Rendy yg
terlihat tidak suka Puput terlalu berlebihan maka Nadine merasa dirinya sudah 1
langkah di depan Puput untuk mendapatkan hati Rendy. Tidak hanya pada Rendy,
Nadine juga cerita sama teman2 dekatnya ulah si Puput ini. Teman2 Nadine juga
kesal melihatnya sampai ngatain “dasar paus tuh si Puput” wkwkwkwk mungkin
karna body Puput yg besar dan gemuk makanya temannya berkata demikian. Teman
Nadine jg bilang biarlah Nadine dikatain ulat bulu karna ulat itu nantinya akan
menjadi kupu2 yg cantik. Nadine pun tertawa dan bercanda ria bersama teman2nya.
Beberapa bulan kemudian tak terasa Nadine dan kawan2 memasukki semester 6. Nadine sangat puas akan IP semester 5 nya yakni 3,25..ini merupakan kemajuan yg pesat mengingat ip semester lalu hanya 2,75. Nadine merasa semua ini tak lepas dari kesabaran Rendy yg sering mengajarinya tentang materi kuliah. Oh ya di semester 6 ini ada
beberapa matkul Nadine sekelas dgn Rendy, Rendy sekelas dgn Puput, dan Nadine
sekelas dgn Puput beserta gengnya. Wew ga kebayang gimana jadinya itu Puput
sama Nadine nantinya.
Suatu hari Nadine berniat mendatangi Rendy ke
kelasnya saat kuliah itu berakhir, kebetulan saat itu Rendy sekelas dgn Puput.
Setelah dosen keluar Nadine pun berjalan masuk ke dalam kelas sembari melihat
ke arah Puput, Puput menatap Nadine dengan sinis sambil ngadu ke temen
sebelahnya dan Nadine membalasnya dgn senyum licik ala ala pemeran antagonis di
sinetron wkwkwkwk. Nadine mendatangi Rendy mengajak pulang bareng tapi kali ini
pulang pakai mobil, nanti Nadine turunin disuatu tempat dan Rendy mengiyakan
ajakkan Nadine. Puput hanya bisa makan hati melihat semua ini, dalam hati iya
berujar “bagaimana mungkin Rendy bisa dgn mudahnya dekat wanita lain sedangkan
dia udah berkomitmen sama gue kalo ga akan jadian sampai lulus? Sedangkan Rendy
tidak kunjung mendekati gue sama sekali”. Saat sedang mengemudi, Nadine
bertanya pada Rendy “lo lapar ga?” lalu Rendy bertanya “emang kenapa? Lo lapar
ya?” Nadine menjawab iya dan Rendy menyuruh Nadine untuk mencari makan terlebih
dahulu karna Rendy tahu Nadine memiliki penyakit maag. Sampai disuatu restoran,
Rendy bilang kalo ia tidak makan karna sedang ngirit uang lalu Nadine bilang
gapapa pesan saja ntar gue yg bayar, Rendy berkali2 menolak tapi Nadine memaksa
akhirnya Rendy dipesankan makanan oleh Nadine.
Saat makanan sudah datang Nadine
meminta Rendy untuk memakan makanan itu dan tidak menyia2kan pemberiannya,
Rendy akhirnya memakan makanan yg dipesan oleh Nadine. Tak diduga, Ryan juga
datang sendiri ke restoran itu untuk makan siang. Ryan melihat Nadine bersama
seorang pria, Ryan pun bertanya2 dalam dirinya “siapa laki laki itu? Apakah
pacar Nadine? Tapi masa iya Nadine mau sama cowo yg penampilannya sederhana
banget kayak gitu?”. Ryan sebenarnya tau kalau Nadine dulu menyukainya hanya
saja Ryan sangat sibuk dengan bisnisnya, bagi Ryan bisnislah yg terpenting saat
itu karena Ryan mau dirinya mapan sebelum menikah. Ryan juga sempat kepikiran
dgn Nadine setelah Nadine tak lagi menghubungi dirinya dan berniat akan
memenuhi janjinya ke Nadine setelah bisnisnya berhasil, kini Ryan tengah
berjaya dengan bisnis kopinya, ia berhasil memasarkan kopi ekspor miliknya ke
berbagai retail se-indonesia bahkan luar negeri. Karena penasaran Ryan
menghampiri meja Nadine & Rendy.
Ryan: “hai Nad”
Nadine: *kaget & tidak menyangka ada Ryan
disitu* *Nadine masih kesal dengan Ryan maka Nadine diam saja*
Ryan: *berkenalan dengan Rendy* “kenalin gue
Ryan teman lamanya Nadine”
Rendy: “oh teman lamanya, gue Rendy teman
kampusnya Nadine”
Ryan: “kirain pacaran toh hehehe”
Nadine: “kami memang belum berpacaran tapi kami
lagi PDKT, iya kan Rendy?”
Rendy: “i…iya haha”
Ryan: “ooo lg pendekatan, gue boleh gabung ke
meja kalian ngga? Soalnya gue sendirian, tengsing ga ada temen ngobrol”
Rendy: “boleh boleh gabung aja, gapapa kan
nad?”
Nadine: “gapapa” *rada bete*
Ryan: “oh iya Nad, dulu lo bilang ada yg mau
diomongin sama gue, lo mau ngomongin apa?”
Nadine: “bukan apa2, ga penting”
Ryan: “masa sih ga penting? Hmm mungkin lo
tengsin mau ngomong ke gue karna ada Rendy ya hehe?”
Rendy: *sedikit bingung*
Nadine: “udahlah lupain aja”
Ryan: “gue kirain lo bilang kalo lo suka sama
gue hahaha”
Nadine: “kalo lo masih mau gabung di meja ini
lo lebih baik diem, kalo ga bisa diem silahkan pergi!”
Ryan: “selow nad selowww sorry ya gue akan diem
kali ini”
Nadine: “mas billnya dong” *kemudian membayar
makanan Rendy & Nadine”
Ryan: *melihat kalau Nadine yg membayar semua
makanan itu, dalam hati berujar “kere amat ni cowo masa Nadine yg bayar?”
Nadine: “yan, gue cabut dulu ya ama rendy, yuk
ren”
Rendy: “gue cabut ya Ryan”
Ryan: “ohh oke2 hati hati ya kalian”
Setelah itu Ryan berpikir, “kok mau2nya Nadine
pdkt sama cowok kayak gitu, mendingan juga ama gue kalee punya bisnis, punya
mobil, berkelas dan jauh dibanding cowo itu”. Ryan yakin Nadine masih kesel
karna Ryan tak kunjung menepati janjinya, namun karna mulai berpaling ke Rendy
maka Nadine tidak lagi berminat mengutarakan isi hatinya. Ryan juga yakin bahwa
Nadine belum 100% move on dari Ryan, pasti masih ada rasa buat Ryan. Ryan
bertekad untuk mendekati Nadine setelah ini dan menjauhkan Nadine dari Rendy.
Di perjalanan pulang, Rendy masih kepikiran dengan sikap Nadine yg begitu ketus
pada Ryan, ia menanyakan pada Nadine mengapa demikian.
Rendy: “nad, lo tadi kenapa kaya jutek gitu ke
ryan?”
Nadine: “ngga kok biasa aja”
Rendy: “tapi gue liat lo kaya kesel gitu sama
dia, kalo boleh tau apa sih yg dulu lo mau omongin ke dia?”
Nadine: “ga..bukan apa2 ngga penting juga, udah
ah jangan bahas dia lagi”
Meski berbohong namun Rendy tau kalo ada
sesuatu antara Nadine dan Ryan. Rendy berpikir apakah Ryan itu mantannya
Nadine? Atau ada hubungan lain? Ah sudahlah pikir Rendy biar itu menjadi urusan
mereka. Beberapa hari kemudian Ryan datang ke kampus Nadine, banyak teman2
angkatan Nadine yg melirik ke arah Ryan karna bingung, lalu bertanya2 “siapa
cowo itu? Kok keren banget ya? Udah punya pacar belum ya?” Ryan pun bertanya
dengan salah seorang mahasiswi “kenal Nadine ga?” lalu mahasiswi itu menjawab
“kenal, ada apa ya?” Ryan bertanya Nadine kuliah apa dan di kelas mana, setelah
mendapat jawaban Ryan bergegas ke depan kelas Nadine dan melihat bahwa Nadine
serius memperhatikan ajaran dosen. Satu jam kemudian perkuliahan berakhir, saat
Nadine keluar kelas Ryan langsung menghampiri Nadine, seketika teman2 Nadine
heran karna ada cowo ganteng yg menghampirinya.
*bersambung ke part 4*
0 comments