Cerita Cinta Calon Sarjana – Part 5
Keluarlah 4 orang pria berbadan besar dan kekar
yg menghampiri Rendy. Rendy tetap berjalan namun dihalangi, Rendy yg mulai
kesal bilang “permisi, saya mau lewat”. Lalu pria2 itu memaksa Rendy untuk
masuk ke dalam mobilnya, Rendy pun menolak dan melawan pria pria itu dengan
sekuat tenaga, Rendy kewalahan melawan mereka yaiyalah 1 lawan 4. Saat Rendy terjatuh dan lengah, salah satu
dari pria itu membekap mulut Rendy dengan saputangan yg sudah diberi
chloroform, Rendy berusaha melawan tapi apa daya ia dipegangi oleh pria lain
agar tidak dapat menangkisnya. Akhirnya Rendy pingsan tak sadarkan diri,
kemudian Rendy dimasukkan kedalam mobil dan dibawa pergi oleh 4 pria itu.
Didalam mobil mata Rendy ditutup lalu tangan & kakinya diikat agar saat sadar
Rendy tidak bisa melawan.
4 jam kemudian mobil itu sudah berjalan cukup
jauh dari Jakarta, para pria ini memang ditugaskan oleh Ryan untuk membawa Rendy pergi yg jauh dan menyekapnya disuatu tempat, Rendy yg mulai siuman panik
kenapa matanya ditutup dan dirinya diikat dalam mobil yg terus melaju, Rendy
pun meronta meminta pertolongan namun salah seorang dari pria itu mengancam
Rendy bila Rendy tidak mau menurut maka mereka akan melakukan sesuatu pada
Nadine, kekasihnya yg sangat ia cintai. Rendy terpaksa diam saja dan pasrah mau
dibawa kemana sama pria2 ini, bagi Rendy keselamatan Nadine lebih penting
ketimbang nyawanya sendiri. Rendy berkata “kalo kalian sampai macam2 sama
Nadine, kalian akan tau akibatnya”. Salah seorang dari pria itu berkata “gue
tau lo cinta mati ama tu cewe, selama lo bisa bekerja sama dengan baik kami
juga ga akan ngapa2in sama cewe lo”. Nadine yg baru pulang dari salon berkali2
menelepon Rendy tapi tidak kunjung diangkat, lalu menelepon lagi kemudian Rendy
meminta ijin untuk mengangkat telepon agar Nadine tidak cemas pada dirinya,
lalu salah seorang penjahat itu menyuruh Rendy menjawab dan berkata kalau dia
sedang sibuk sekali mengerjakan tugas dan jangan sampai bilang kalo dirinya
sedang diculik atau akan terjadi sesuatu pada Nadine, Rendy mengiyakan.
Nadine: “halo rendy, kamu kemana aja aku
telepon daritadi ga diangkat? Kamu udah pulang kan?”
Rendy: “halo sa..sayang, maaf ya aku lagi sibuk
banget nih ada tugas kuliah tadi dari kampus dan harus cepat2 dikerjain, aku
udah pulang kok”
Nadine: “hmm gitu ya..yaudah deh kalo gitu,
nanti kalo udah ga sibuk kabarin aku ya”
Rendy: “iya sayang I love you”
Penjahat itu langsung mematikan telepon
sekaligus mematikan hp Rendy agar tidak ada yg menghubungi lagi. Nadine
berpikir mengapa saat Nadine belum sempat membalas bilang I love you langsung
dimatikan teleponnya, tapi Nadine berpikir lagi mungkin Rendy lg sibuk banget
makanya mau buru2 kerjain tugasnya. Sampailah Rendy di suatu tempat, lalu Rendy
berjalan dipegangi dengan mata tertutup, Rendy berkata “ini dimana?” penjahat itu
berkata bahwa Rendy sudah berada sangat jauh dari Jakarta, ternyata Rendy
dibawa ke sebuah villa yg terpojok dan sepi milik ayah Ryan di kawasan Tanjung
Lesung, orang tua Ryan tidak tau kalau villanya dipakai untuk tempat penyekapan
saingan Ryan, apalagi ayah Ryan jarang mengunjungi villa itu kecuali saat tahun
baru. Rendy sedih ia harus jauh dengan Nadine, Rendy yg masih tidak tau ada
dimana dirinya seperti mencium bau suasana seperti berada tidak jauh dari
pantai. Rendy masih menduga2 apakah ia dibawa ke daerah kepulauan seribu,
apakah pantai utara jawa, apakah Anyer, apakah Carita?? Rendy sama sekali tidak
menerka bahwa dirinya dibawa ke daerah Tanjung Lesung. Penjahat itu langsung
membawa Rendy ke sebuah kursi dan mengikatnya di kursi itu.
Rendy: “mengapa kalian menculik saya? apa mau
kalian sebenarnya?”
Penjahat: “kami hanya menjalankan perintah dari
bos kami”
Rendy: “siapa bos kalian???”
Penjahat: “nanti juga lo tau sendiri hahaha”
Feeling Rendy mengatakan kalau Ryan lah
menyuruh orang2 ini menculiknya, tapi Rendy masih heran kenapa Ryan sampai
segitunya memisahkan dirinya dengan Nadine sampai membayar penjahat dan
menyiapkan tempat asing ini. Rendy berpikir Ryan terobsesi dengan Nadine. Benar
saja memang Ryan yg merencanakan itu semua. Di Jakarta, orang tua Rendy panik
setengah mati hingga jam 9 malam Rendy belum pulang juga karna Rendy tadi pagi
bilang cuma satu matkul aja jadi siang udah pulang. Orang tua Rendy yg tau
Rendy memiliki pacar bernama Nadine mencoba menghubungi nomor Nadine yg
sebelumnya pernah diberikan Rendy bila terjadi sesuatu, Nadine kaget mendengar
cerita ibu Rendy bahwa ternyata Rendy belum pulang dan hp nya tidak bisa
dihubungi, berarti tadi Rendy membohongi dirinya. Nadine bingung mengapa Rendy
membohonginya, ini tidak seperti Rendy yg biasanya. Orang tua Rendy meminta
besok Nadine menemui mereka untuk sama2 melaporkan kasus ini ke polisi karna
untuk melaporkan orang hilang harus 1x24 jam dahulu, Nadine sepakat..kebetulan
juga besok hari Sabtu dan tidak ada jadwal kuliah.
Nadine semalaman tidak bisa tidur, paginya ia
bergegas ke alamat rumah yg dikasih org tua Rendy, sesampainya dirumah
Rendy..Nadine terkejut “gue ga salah alamat kan??” karna rumah yg ia temui
begitu besar dan mewah. Tapi saat ia bertanya ke orang sekitar ternyata
alamatnya benar. Nadine kedua kalinya menemukan kebohongan dari Rendy, Rendy
selama ini berpenampilan sederhana, tak pernah mengakui kalau dia anak orang
kaya dan tinggal dirumah semewah ini. Nadine akhirnya bertemu dengan kedua
orang tua Rendy, namun Nadine terlebih dahulu menanyakan apakah om tante tau
kalau Rendy selama ini tertutup soal jati dirinya. Yap ternyata Rendy juga anak
orang kaya seperti Ryan bahkan kekayaan org tua Rendy melebihi kekayaan orang
tua Ryan, hanya saja Rendy sengaja menyembunyikan jati dirinya dgn
berpenampilan sederhana dan selalu menggunakan kendaraan umum agar ia benar2
bisa mendapat teman dan pasangan yg tulus, bukan melihat materi. Ini
dikarenakan dulu saat masih SMA, Rendy memiliki banyak teman tapi kebanyakkan
hanya untuk memanfaatkannya saja seperti minta uang, hura hura, minta ditraktir
dsbg namun saat Rendy memiliki suatu masalah teman2nya itu malah pergi, hanya
datang saat senang namun pergi saat susah. Kini Rendy telah menemukan wanita yg
menerimanya dengan tulus yaitu Nadine. Sebenarnya orang tua Rendy sudah
membelikan mobil yg cukup mahal untuk memudahkan ia pergi, namun Rendy hanya
memakai mobil itu saat jalan2 sendiri saja, tidak pernah dipakai untuk pergi ke
kampus. Nadine salut Rendy sampai harus seperti itu untuk mendapatkan cinta yg
tulus, lagipula bagi Nadine tak masalah Rendy anak orang kaya atau
bukan..Nadine akan tetap mencintai Rendy sepenuh hati.
Tak lama kemudian org tua Rendy mengajak Nadine
ke kantor polisi untuk melaporkan kehilangan anaknya, mereka pergi memakai
mobil Toy*ta Vell*ire yg dikendarai seorang supir. Di kantor polisi, polisi
meminta keterangan pada org tua Rendy & Nadine seperti sejak kapan
menghilang, kapan terakhir bisa dihubungi, terakhir ijin kemana dsbg. Setelah
melapor mereka masih cemas akan keberadaan Rendy, terutama Nadine. Dirumah
Rendy, Nadine mengajak orang tua Rendy untuk solat berjamaah dan mendoakan
keselamatan Rendy. Di lain tempat yakni tempat Rendy disekap, ada salah seorang
bocah penduduk Tanjung Lesung yg iseng main sampai dekat villa ayah Ryan. Bocah
itu heran ngapain orang2 yg berpenampilan preman itu keluar masuk villa yg
sudah lama tidak dikunjungi itu, karna penasaran bocah itu mendekati villa dan
mengintip dari jendela, bocah itu melihat Rendy yg diikat dengan mata tertutup
yg sedang dipaksa untuk makan makanan pemberian penjahat itu, Rendy menolaknya
dan melepeh makanan yg dimasukkan ke mulutnya itu, Rendy berkata ia hanya ingin
dibebaskan dan ingin bersama Nadine. Karena kesal penjahat itu memukul Rendy,
Rendy tetap tidak mau makan..para penjahat itu cape dan tidak peduli Rendy mau
makan atau tidak. Bocah yg ngeri melihat peristiwa itu bergegas pergi
meninggalkan tempat itu dan mengadukan kepada orang tuanya apa yg ia lihat
barusan.
*bersambung ke part 6*
0 comments