Review

Story

Tips

Cerita Cinta Calon Sarjana – Part 5

by - 11/12/2017 05:52:00 PM

Keluarlah 4 orang pria berbadan besar dan kekar yg menghampiri Rendy. Rendy tetap berjalan namun dihalangi, Rendy yg mulai kesal bilang “permisi, saya mau lewat”. Lalu pria2 itu memaksa Rendy untuk masuk ke dalam mobilnya, Rendy pun menolak dan melawan pria pria itu dengan sekuat tenaga, Rendy kewalahan melawan mereka yaiyalah 1 lawan 4.  Saat Rendy terjatuh dan lengah, salah satu dari pria itu membekap mulut Rendy dengan saputangan yg sudah diberi chloroform, Rendy berusaha melawan tapi apa daya ia dipegangi oleh pria lain agar tidak dapat menangkisnya. Akhirnya Rendy pingsan tak sadarkan diri, kemudian Rendy dimasukkan kedalam mobil dan dibawa pergi oleh 4 pria itu. Didalam mobil mata Rendy ditutup lalu tangan & kakinya diikat agar saat sadar Rendy tidak bisa melawan.

4 jam kemudian mobil itu sudah berjalan cukup jauh dari Jakarta, para pria ini memang ditugaskan oleh Ryan untuk membawa Rendy pergi yg jauh dan menyekapnya disuatu tempat, Rendy yg mulai siuman panik kenapa matanya ditutup dan dirinya diikat dalam mobil yg terus melaju, Rendy pun meronta meminta pertolongan namun salah seorang dari pria itu mengancam Rendy bila Rendy tidak mau menurut maka mereka akan melakukan sesuatu pada Nadine, kekasihnya yg sangat ia cintai. Rendy terpaksa diam saja dan pasrah mau dibawa kemana sama pria2 ini, bagi Rendy keselamatan Nadine lebih penting ketimbang nyawanya sendiri. Rendy berkata “kalo kalian sampai macam2 sama Nadine, kalian akan tau akibatnya”. Salah seorang dari pria itu berkata “gue tau lo cinta mati ama tu cewe, selama lo bisa bekerja sama dengan baik kami juga ga akan ngapa2in sama cewe lo”. Nadine yg baru pulang dari salon berkali2 menelepon Rendy tapi tidak kunjung diangkat, lalu menelepon lagi kemudian Rendy meminta ijin untuk mengangkat telepon agar Nadine tidak cemas pada dirinya, lalu salah seorang penjahat itu menyuruh Rendy menjawab dan berkata kalau dia sedang sibuk sekali mengerjakan tugas dan jangan sampai bilang kalo dirinya sedang diculik atau akan terjadi sesuatu pada Nadine, Rendy mengiyakan.
Nadine: “halo rendy, kamu kemana aja aku telepon daritadi ga diangkat? Kamu udah pulang kan?”
Rendy: “halo sa..sayang, maaf ya aku lagi sibuk banget nih ada tugas kuliah tadi dari kampus dan harus cepat2 dikerjain, aku udah pulang kok”
Nadine: “hmm gitu ya..yaudah deh kalo gitu, nanti kalo udah ga sibuk kabarin aku ya”
Rendy: “iya sayang I love you”

Penjahat itu langsung mematikan telepon sekaligus mematikan hp Rendy agar tidak ada yg menghubungi lagi. Nadine berpikir mengapa saat Nadine belum sempat membalas bilang I love you langsung dimatikan teleponnya, tapi Nadine berpikir lagi mungkin Rendy lg sibuk banget makanya mau buru2 kerjain tugasnya. Sampailah Rendy di suatu tempat, lalu Rendy berjalan dipegangi dengan mata tertutup, Rendy berkata “ini dimana?” penjahat itu berkata bahwa Rendy sudah berada sangat jauh dari Jakarta, ternyata Rendy dibawa ke sebuah villa yg terpojok dan sepi milik ayah Ryan di kawasan Tanjung Lesung, orang tua Ryan tidak tau kalau villanya dipakai untuk tempat penyekapan saingan Ryan, apalagi ayah Ryan jarang mengunjungi villa itu kecuali saat tahun baru. Rendy sedih ia harus jauh dengan Nadine, Rendy yg masih tidak tau ada dimana dirinya seperti mencium bau suasana seperti berada tidak jauh dari pantai. Rendy masih menduga2 apakah ia dibawa ke daerah kepulauan seribu, apakah pantai utara jawa, apakah Anyer, apakah Carita?? Rendy sama sekali tidak menerka bahwa dirinya dibawa ke daerah Tanjung Lesung. Penjahat itu langsung membawa Rendy ke sebuah kursi dan mengikatnya di kursi itu.
Rendy: “mengapa kalian menculik saya? apa mau kalian sebenarnya?”
Penjahat: “kami hanya menjalankan perintah dari bos kami”
Rendy: “siapa bos kalian???”
Penjahat: “nanti juga lo tau sendiri hahaha”

Feeling Rendy mengatakan kalau Ryan lah menyuruh orang2 ini menculiknya, tapi Rendy masih heran kenapa Ryan sampai segitunya memisahkan dirinya dengan Nadine sampai membayar penjahat dan menyiapkan tempat asing ini. Rendy berpikir Ryan terobsesi dengan Nadine. Benar saja memang Ryan yg merencanakan itu semua. Di Jakarta, orang tua Rendy panik setengah mati hingga jam 9 malam Rendy belum pulang juga karna Rendy tadi pagi bilang cuma satu matkul aja jadi siang udah pulang. Orang tua Rendy yg tau Rendy memiliki pacar bernama Nadine mencoba menghubungi nomor Nadine yg sebelumnya pernah diberikan Rendy bila terjadi sesuatu, Nadine kaget mendengar cerita ibu Rendy bahwa ternyata Rendy belum pulang dan hp nya tidak bisa dihubungi, berarti tadi Rendy membohongi dirinya. Nadine bingung mengapa Rendy membohonginya, ini tidak seperti Rendy yg biasanya. Orang tua Rendy meminta besok Nadine menemui mereka untuk sama2 melaporkan kasus ini ke polisi karna untuk melaporkan orang hilang harus 1x24 jam dahulu, Nadine sepakat..kebetulan juga besok hari Sabtu dan tidak ada jadwal kuliah.

Nadine semalaman tidak bisa tidur, paginya ia bergegas ke alamat rumah yg dikasih org tua Rendy, sesampainya dirumah Rendy..Nadine terkejut “gue ga salah alamat kan??” karna rumah yg ia temui begitu besar dan mewah. Tapi saat ia bertanya ke orang sekitar ternyata alamatnya benar. Nadine kedua kalinya menemukan kebohongan dari Rendy, Rendy selama ini berpenampilan sederhana, tak pernah mengakui kalau dia anak orang kaya dan tinggal dirumah semewah ini. Nadine akhirnya bertemu dengan kedua orang tua Rendy, namun Nadine terlebih dahulu menanyakan apakah om tante tau kalau Rendy selama ini tertutup soal jati dirinya. Yap ternyata Rendy juga anak orang kaya seperti Ryan bahkan kekayaan org tua Rendy melebihi kekayaan orang tua Ryan, hanya saja Rendy sengaja menyembunyikan jati dirinya dgn berpenampilan sederhana dan selalu menggunakan kendaraan umum agar ia benar2 bisa mendapat teman dan pasangan yg tulus, bukan melihat materi. Ini dikarenakan dulu saat masih SMA, Rendy memiliki banyak teman tapi kebanyakkan hanya untuk memanfaatkannya saja seperti minta uang, hura hura, minta ditraktir dsbg namun saat Rendy memiliki suatu masalah teman2nya itu malah pergi, hanya datang saat senang namun pergi saat susah. Kini Rendy telah menemukan wanita yg menerimanya dengan tulus yaitu Nadine. Sebenarnya orang tua Rendy sudah membelikan mobil yg cukup mahal untuk memudahkan ia pergi, namun Rendy hanya memakai mobil itu saat jalan2 sendiri saja, tidak pernah dipakai untuk pergi ke kampus. Nadine salut Rendy sampai harus seperti itu untuk mendapatkan cinta yg tulus, lagipula bagi Nadine tak masalah Rendy anak orang kaya atau bukan..Nadine akan tetap mencintai Rendy sepenuh hati.

Tak lama kemudian org tua Rendy mengajak Nadine ke kantor polisi untuk melaporkan kehilangan anaknya, mereka pergi memakai mobil Toy*ta Vell*ire yg dikendarai seorang supir. Di kantor polisi, polisi meminta keterangan pada org tua Rendy & Nadine seperti sejak kapan menghilang, kapan terakhir bisa dihubungi, terakhir ijin kemana dsbg. Setelah melapor mereka masih cemas akan keberadaan Rendy, terutama Nadine. Dirumah Rendy, Nadine mengajak orang tua Rendy untuk solat berjamaah dan mendoakan keselamatan Rendy. Di lain tempat yakni tempat Rendy disekap, ada salah seorang bocah penduduk Tanjung Lesung yg iseng main sampai dekat villa ayah Ryan. Bocah itu heran ngapain orang2 yg berpenampilan preman itu keluar masuk villa yg sudah lama tidak dikunjungi itu, karna penasaran bocah itu mendekati villa dan mengintip dari jendela, bocah itu melihat Rendy yg diikat dengan mata tertutup yg sedang dipaksa untuk makan makanan pemberian penjahat itu, Rendy menolaknya dan melepeh makanan yg dimasukkan ke mulutnya itu, Rendy berkata ia hanya ingin dibebaskan dan ingin bersama Nadine. Karena kesal penjahat itu memukul Rendy, Rendy tetap tidak mau makan..para penjahat itu cape dan tidak peduli Rendy mau makan atau tidak. Bocah yg ngeri melihat peristiwa itu bergegas pergi meninggalkan tempat itu dan mengadukan kepada orang tuanya apa yg ia lihat barusan.
*bersambung ke part 6*

You May Also Like

0 comments