Polisi yg kini sudah berada di bandara menyebar
untuk menemukan Ryan, polisi lain bertanya pada petugas kemanakah tujuan Ryan
dan berangkat..ternyata pesawat Ryan berangkat pukul 17:35 menuju Moscow,
transit 1 kali di Hongkong. Petugas bandara memberi peringatan secara diam2
kepada pilot pesawat agar jangan berangkat dahulu karna ada buronan dalam
pesawatnya, pilot menurutinya. Jam ditangan Ryan sudah menunjukkan pukul 17:37
tapi Ryan heran mengapa belum berangkat juga pesawatnya, polisi memasukki
pesawat yg akan digunakan Ryan untuk melarikan diri. Penumpang lain keheranan
dengan hadirnya banyak polisi tersebut, Ryan yg melihat polisi mencoba kabur
tapi keburu dicegat polisi lainnya. Ryan akhirnya berhasil ditangkap dan dibawa
ke kantor polisi sektor Cengkareng. Orang tua Rendy yg mendengar kabar
penangkapan Ryan senang bukan main, termasuk Nadine. Kini Nadine sudah sampai
di villa ayah Ryan dan ingin ikut bersama polisi yg mencari Rendy. Nadine
seakan tidak perduli meski hari mulai gelap, ia tidak akan pernah tenang
sebelum berhasil menyelamatkan Rendy. Ditempat lain, Rendy dan para penjahat yg
tengah berada di tengah laut terombang ambing bingung entah kemana. Polisi
meminta Ryan menelepon anak buahnya agar ke pulau Peucang yg berada di kawasan
Ujung Kulon untuk menjebaknya, awalnya Ryan menolak tapi karna diancam
hukumannya akan semakin berat maka Ryan menurutinya. Polisi bekerja sama dengan
petugas di Ujung Kulon untuk segera menyelesaikan kasus ini.
Anak buah Ryan menuruti saja permintaan Ryan
untuk ke P. Peucang, disana telah disiapkan banyak polisi yg bersiap2 menyergap
mereka. Benar saja sekitar 2 jam kemudian jam 20:06 anak buah Ryan sampai di
pulau itu, mereka tidak sadar ada banyak polisi yg bersembunyi karna malam itu
di pantai cukup gelap. Rendy sudah sangat lemas karna belum makan, kekurangan
asupan gizi dan tertekan selama diculik. Rendy berpikir mungkin dirinya tidak
akan selamat dan tidak akan bisa bertemu Nadine lagi. Nadine yg tidak lama lagi
sampai di kawasan Ujung Kulon tidak henti2nya mendoakan keselamatan Rendy, “yaa
Allah tolong pertemukan aku dgn Rendy lagi, bantu kami semua yaa Allah” begitu
doanya. Polisi akhirnya mengepung anak buah Ryan, salah seorang penjahat
mengancam akan menembak Rendy jika polisi mencoba menangkapnya..untungnya salah
seorang polisi lain berhasil menembak penjahat itu..Rendy berhasil
diselamatkan. Rendy mengucap syukur dirinya berhasil selamat dari drama
penculikan ini. Nadine dan org tua Rendy yg telah sampai di P. Peucang segera
menghampiri Rendy, Rendy tidak menyangka Nadine akan menghampirinya sampai
kesini, Nadine langsung memeluk Rendy yg masih berada di tepi pantai
tersebut..Rendy dan Nadine menangis bahagia bisa dipertemukan kembali dalam
keadaan selamat. Namun karna terlalu lemas, Rendy yg sebenarnya daritadi
menahan pusing itu akhirnya pingsan jatuh di pelukkan Nadine..Nadine sangat
panik dan meminta bantuan aparat kepolisian untuk membawa Rendy ke klinik atau
puskesmas terdekat.
Dokter klinik yg telah memeriksa Rendy berkata
bahwa Rendy kekurangan asupan gizi juga tertekan maka harus diinfus dan banyak
istirahat, Rendy juga disarankan agar menginap dahulu di klinik dan pulang esok
hari bila sudah membaik. Nadine prihatin dgn kondisi Rendy, Nadine beranjak ke
musholla untuk solat Isya dan berdoa agar Allah segera memulihkan kesehatan
Rendy. Setelah selesai, Nadine kembali ke kamar perawatan Rendy..Rendy masih
tergeletak tak sadarkan diri, Nadine merasa semua ini karna dulu ia mencintai
Ryan dan berkali2 menghubunginya..ketika sudah berpaling ke Rendy lalu Ryan
kembali lagi dan membuat Rendy menderita seperti ini. Nadine mencium tangan
Rendy dengan tulus sambil berharap Rendy cepat sadar, tiba2 hp Nadine
berdering..ternyata ibu Nadine yg menelepon. Nadine mengabari sambil menangis
kalau Rendy sudah berhasil diselamatkan namun kini masih pingsan karna tidak
makan dan tertekan selama disekap, Nadine juga bilang kalau semua yg terjadi
pada Rendy karna dirinya..kalau Ryan tidak pernah kenal dengan Nadine pasti
semua ini tidak akan terjadi. Ibu Nadine berkata bahwa semua ini bukan salah
Nadine, semua ini sudah menjadi takdir dari yg maha kuasa, Nadine tidak boleh
menyalahkan diri sendiri..pasti ada hikmah dibalik semua ini. Tiba2 Rendy mulai
siuman dan memanggil nama Nadine, Nadine memberitahu ibunya lalu merespon
panggilan Rendy.
Nadine: “iya sayang aku ada disini kok”
Rendy: “aku dimana?”
Nadine: “kamu ada di klinik, kita masih di
kawasan ujung kulon, kamu tadi pingsan sayang..kata dokter kamu sebaiknya
dirawat inap dahulu”
Rendy: “mana penjahat2 tadi??”
Nadine: “mereka semua sudah diringkus polisi”
Rendy: “bagaimana kamu bisa disini?”
Nadine: “panjang ceritanya, nanti aku ceritain
panjang lebar kalo kamu udah pulih ya, sekarang kamu makan dulu..oke?”
Nadine menyuapi Rendy dgn sepenuh hati, org tua
Rendy senang anaknya mulai berangsur pulih..malamnya mereka tidur dikamar
perawatan itu dan Nadine tidur sambil duduk disamping ranjang Rendy. Paginya
Rendy kembali berbincang dgn Nadine.
Rendy: “rambut kamu bagus, terurai bergelombang
indah”
Nadine: “ah kamu belum sehat aja masih mikirin
rambut aku, kamu inget kan hari jumat kemaren aku ke salon? Aku sengaja styling
rambut karna mau keliatan cantik aja didepan kamu..taunya terjadi peristiwa yg
tidak diinginkan”
Rendy: “maaf ya cantik kalo aku bohongin kamu
soal tugas itu”
Nadine: “aku tau kok kamu dipaksa berbohong
kan? Aku sekarang jg udah tau tempat tinggal kamu”
Rendy: “ehh berarti kamu juga udah tau kondisi
rumah aku”
Nadine: “yaa gitu deh, aku tau kok kenapa kamu
sembunyiin itu semua..karna kamu ingin mendapatkan cinta yg tulus kan?”
Rendy: “iya sayang, maaf ya”
Nadine: “gapapa kok.”
Rendy: “karna peristiwa ini aku merasa ada
banyak gangguan perihal hubungan kita, aku ingin segera menikahi kamu agar kita
bisa selalu bersama dan membangun keluarga kecil kita”
Nadine: *terkejut* “hah kamu serius??”
Rendy: “sangat serius, kamu gamau ya?”
Nadine: “yaa mau sih..tapi kuliah kita gimana?”
Rendy: “kita tetap bisa kuliah, aku akan kuliah
malam dan bekerja di perusahaan papa agar bisa menafkahi kamu”
Nadine: *terharu* “kamu dewasa banget sih
yang..aku jd makin cinta sama kamu” *memeluk Rendy*
Rendy mengutarakan keinginannya kepada orang
tuanya, org tuanya setuju. Pada siang hari mereka pergi menuju Jakarta. Beberapa
hari kemudian Rendy minta ditemani Nadine untuk ke kantor polisi menjenguk
Ryan. Nadine menolak “untuk apa menjenguk dia? Dia kan udah jahat sama kamu”
lalu Rendy berkata “aku sudah memaafkan dia, kamu juga harus maafin dia ya..aku
gamau ada dendam lagi, aku ingin menjenguknya penasaran mengapa dia sampai
menculik aku”. Dengan berat hati Nadine mau menemani Rendy, kini Rendy memakai
mobil miliknya menuju kantor polisi. Ryan tidak menyangka kalau ia akan dibesuk
oleh Rendy, orang yg sudah ia culik. Ryan juga malu karna selama ini meremehkan
Rendy padahal Rendy adalah orang berada. Saat bertemu dgn Rendy, Ryan langsung
meminta maaf atas segala perbuatannya..Rendy berkata bahwa ia sudah memaafkan
Ryan. Rendy bertanya mengapa Ryan sampai menculiknya, Ryan menjelaskan bahwa ia
gelap mata karna kesal sekali dgn Rendy yg berhasil meraih Nadine..Ryan ingin
memisahkan Rendy & Nadine, Ryan mengaku apa yg dilakukannya salah. Sudah
tau motifnya, Rendy memberi nasihat pada Ryan agar segera kembali ke jalan yg
benar dan memperkuat keimanannya..Ryan mengiyakan. Rendy & Nadine pamit
karna waktu besuk sudah habis.
Esoknya Rendy & Nadine kuliah seperti
biasa, banyak teman2nya yg menanyakan kondisi Rendy. Puput yg akhirnya tau
Rendy beberapa hari lalu sempat diculik juga ikut prihatin, biar bagaimanapun
Puput masih menyayangi Rendy. Puput datang ke kelas Rendy menanyai peristiwa
itu, Puput juga minta maaf waktu itu sudah marah2 di depan anak2..Rendy
memaafkan Puput dan kini Puput berteman baik dgn Rendy juga mengobrol seperti
teman pada umumnya. Nadine yg datang ke kelas Rendy untuk memberi bekal makan
siang sedikit kikuk dgn adanya Puput.
*bersambung ke part 8*