Review

Story

Tips

Forced to be Strong - Part 5

by - 12/29/2017 02:19:00 AM

Sera: “Sekarang jelaskan padaku siapa sebenarnya ayah, mengapa ayah bisa mendapatkan mobil yang begitu canggih dan mengapa ayah bilang kalau ayah memiliki izin untuk membunuh”
Cevreza: “Oke akan ayah jelaskan, pekerjaan ayah selama ini sebenarnya adalah seorang agen rahasia inteligen Rusia, saat ini level ayah adalah komandan, ayah diberi mobil itu untuk menjalankan tugas, ayah juga memiliki izin untuk membunuh orang yang memang jelas berbahaya dan bersalah”

Sera: *kaget* “Apakah ibu mengetahuinya??”

Cevreza: “Dia mengetahuinya sudah cukup lama namun ayah meminta dia untuk menyembunyikannya darimu”
Sera: “Sejak kapan ayah menjadi agen rahasia?”
Cevreza: “Sudah hampir 8 tahun saat usiamu 10 tahun”
Sera: “Sudah selama itu?? Mengapa ayah tidak pernah menceritakan ini sama aku??”
Cevreza: “Karena ayah tidak mau membuatmu khawatir, ini juga demi keamanan keluarga kita karena kalau sampai bocor akan berbahaya, namun kini mereka sudah tau semuanya”
Sera: “Siapa mereka?”
Cevreza: “Sang kriminalis bayaran bernama Richard, ayah sebenarnya ke Wina untuk menyelidikinya tapi kamu hampir menjadi korban, maafkan ayah ya”
Sera: “Aku ngga nyangka, selama ini yang aku tahu ayah bekerja sebagai seorang detektif biasa dan ternyata ayah adalah seorang agen rahasia, aku juga tidak menyangka kalau aku akan terlibat dengan hal-hal yang hampir menghilangkan nyawaku seperti hari ini dan kemarin”
Cevreza: “Ayah minta maaf Sera, ayah sebenarnya tidak ingin melibatkanmu tapi ayah juga terpaksa membawamu kesini karena ayah tidak mungkin meninggalkanmu sendirian di St. Petersburg”
Sera: “Yang pasti aku lebih aman di St. Petersburg karena aku tidak akan menemui hal absurd seperti yang aku temui disini !!”
Cevreza: “Kamu yakin?? Kamu lihat chat whatsapp dari tetangga ini, jam 3 pagi kemarin tepat saat kita berada di pesawat menuju Wina ada segerombolan orang tidak dikenal yang mengobrak-abrik rumah kita, lalu mereka juga kerumah tetangga sebelah kita dan mengancam bila tidak memberi tahu kemana kita pergi maka tetangga kita itu akan dibunuh, akhirnya mereka terpaksa membuka mulut kalau kita pergi ke Wina makanya mereka menyerang kita disini. Kamu bisa bayangkan kalau seandainya kamu ayah tinggal sendirian di St. Petersburg?? Ayah tidak ingin membayangkannya!”
Sera: *terkejut dengan chat whatsapp di hp ayahnya* “Astaga..Maafkan aku ayah”
Cevreza: “Yasudah yang penting sekarang kamu sudah paham kan”
Sera: “Ada lagi yang ingin kutanyakan, bagaimana awal cerita ayah bisa bergabung di agen inteligen itu?”
Cevreza: “Kamu ingat kan pekerjaan ayah dari dulu adalah seorang detektif?”
Sera: “Iya karena ayah itu cerdas makanya ayah hampir selalu bisa menyelesaikan masalah”
Cevreza: “Ayah senang menjadi detektif karena bisa membantu menyelesaikan masalah orang banyak, suatu ketika ayah berhasil memecahkan kasus besar yang berhubungan dengan keamanan negara, dari situ ayah mendapat tawaran untuk menjadi agen rahasia inteligen Rusia yang nantinya akan diberi misi yang lebih menantang dari sekedar menjadi detektif biasa, tapi sebelum benar-benar menjadi agen ayah dites terlebih dahulu”
Sera: “Tesnya apa saja?”
Cevreza: “Tes inteligensia, keahlian mengemudi kendaraan darat di berbagai medan, bela diri, menembak, menahan nafas didalam air dalam waktu yang tidak sebentar, kesehatan, dan psikologis. Standarnya cukup tinggi”
Sera: “Hah susah sekali”
Cevreza: “Iya karena tanggung jawabnya tidak main-main, nyawa pun menjadi taruhan disetiap langkah kami”
Sera: “Itu berarti hidup ayah akan terus dalam bahaya, lebih baik ayah berhenti saja menjadi agen rahasia dan bekerja yang lain”
Cevreza: “Tidak bisa Sera, ayah sudah masuk ke dalam dunia ini hampir 8 tahun lamanya, ayah menjadi agen rahasia tidak hanya demi negara kita namun demi kamu dan ibumu juga. Dengan pendapatan yang besar karena resikonya adalah nyawa, ayah mampu menyekolahkan kamu ke SMP dan SMA terbagus di St. Petersburg, selalu mencukupi kebutuhan lain perihal pendidikanmu yang tidak murah seperti bimbingan belajar dan les bahasa asing, bisa memiliki rumah impian dengan hasil kerja keras ayah sendiri, tidak lagi mengalami kesulitan biaya dalam memenuhi kebutuhan hidup dan biaya kesehatan seperti biaya operasi usus buntu ibumu 4 tahun lalu, kemudian ayah juga bisa mengajak kamu dan ibumu berjalan-jalan keliling Asia 2 tahun silam, jalan-jalan ke New Zealand 1 tahun lalu, dan satu lagi yang tak kalah penting ayah bisa berbagi kepada orang-orang yang masih sulit memenuhi kebutuhan hidupnya”
Sera: *memeluk Cevreza, terharu lalu menangis* “Begitu besar jasa ayah terhadap aku, maaf karena mungkin sampai kapanpun aku tidak akan pernah mampu membalas jasa ayah sejak aku masih bayi hingga sekarang”
Cevreza: “Ayah tidak menuntut balasan..Sera, ayah cuma minta kamu untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar kamu nantinya bisa menjadi orang yang berguna bagi dirimu, anakmu, juga negaramu. Kamu pun mulai membuktikannya saat berhasil meraih posisi keempat satu angkatan saat ujian kelulusan SMP dan kamu juga berhasil meraih posisi kedua tertinggi saat ujian kelulusan SMA, ayah bangga padamu” *tak kuasa menahan tangis*
Sera: “Yahhh kok ayah ikutan nangis sih? Aku minta maaf deh”
Cevreza: *mengelap air matanya* “Tidak apa Sera, ayah hanya terharu melihatmu menangis dan bangga dengan pencapaianmu sampai saat ini, ayah tak akan sia-sia berjuang demi kamu dan ibumu”
Sera: “Aku senang kalau ayah bangga padaku meski aku ini belum apa-apa, perjuangan ayah tidak akan sia-sia..aku berjanji akan semakin giat belajar agar semakin membanggakan lagi”
Cevreza: “Bagus..Oh yaa ada satu lagi permintaan, ayah harap kamu mau melakukannya”
Sera: “Apa itu?”
Cevreza: “Ayah ingin kamu memperdalam kemampuan bela diri kamu, kamu juga harus belajar banyak dalam menembak dan melempar pisau tepat sasaran agar kamu mampu melindungi diri kamu sendiri jika ayah sedang tidak berada di dekatmu”
Sera: “Jadi..dengan kata lain mulai hari ini aku akan benar-benar keluar dari zona nyamanku??” *menghela nafas*
Cevreza: “Mungkin, bila kamu nyaman mempelajarinya berarti kamu tidak keluar dari zona nyaman kan?”
Sera: “Aku tidak tahu bisa nyaman atau tidak mempelajarinya karena selama ini aku tipikal wanita yang menyukai kelembutan, benda/boneka yang lucu, dimanja, dan hal-hal lain yang sama sekali tidak akan berisiko membuat tubuhku terluka”
Cevreza: “Ayah tau itu, begini Sera..usiamu sebentar lagi 18 tahun, kamu memasukki masa dewasa awal yang suka tak suka akan menuntutmu untuk lebih kuat dari sekarang, Kamu akan menghadapi berbagai masalah dan kamu juga akan menemui hal-hal baru yang tak terduga entah sesuatu yang baik atau berbahaya bagimu, maka dari itu kamu harus mengantisipasinya dari sekarang. Kamu masih boleh menyukai boneka kesukaanmu hanya saja kali ini kamu harus lebih banyak belajar untuk mempertahankan hidupmu agar kamu bisa terus melakukan apa saja yang kamu suka”
Sera: “Nasihat ayah bagus sekali, terima kasih ayah..aku akan berusaha semampuku untuk mempelajari semua itu”
Cevreza: “Ayah juga berterima kasih karena kamu mau mengikuti nasihat ayah, semua ini tak lain untuk kebaikkan kamu”
Sera: “Ayah ada yang ingin aku ceritakan, masa instagramku difollow sama orang hebat loh bahkan instagramnya merupakan akun bercentang biru”
Cevreza: “Oh ya? Siapa nak?”
Sera: “Dimitri Rudolvsky”
Cevreza kaget bukan main ketika mengetahui bahwa yang menfollow Sera adalah ayahnya telah mengusirnya 18 tahun lalu.


*bersambung*

You May Also Like

0 comments