Review

Story

Tips

Forced to be Strong - Part 2

by - 12/26/2017 12:26:00 AM

Frank: “Oh ya dulu ayahmu mengancam jika kau tetap bertanggung jawab atas kehamilan Sovia maka kau akan diusir kan?”
Cevreza: “Iya, kejadian itu sudah lama sekali ternyata. Terkadang aku merindukan orang tuaku terutama ibu, ia pasti tidak rela aku harus pergi tapi aku harus bertanggung jawab dengan apa yang sudah aku lakukan dengan wanita yang aku cintai, ayah begitu keras tidak merestuiku dengan Sovia karena Sovia hanya anak bekas panti asuhan yang tidak jelas siapa orang tuanya padahal aku sangat mencintai Sovia tanpa melihat status sosialnya”
Frank: “Padahal kalau kau tidak diusir kau yang akan meneruskan perusahaan ayahmu kan?”
Cevreza: “Entahlah, memang sejak remaja aku sering dibanggakan oleh ayah karena menurutnya aku anak yang penurut dan berprestasi, tidak seperti adikku George yang suka berfoya-foya, minum minuman keras dan menghamburkan uang saja”
Frank: “Aku dengar George anaknya perempuan juga dari istrinya si Anne itu”
Cevreza: “Benar, dahulu ayahku sempat memaksaku untuk menikah dengan Anne tapi aku menolak karena aku hanya mencintai Sovia, saat itu juga Anne sangat kecewa dan terlihat kesal sekali denganku”
Frank: “Kira-kira hingga sekarang Anne masih suka sama kau tidak ya? Haha”
Cevreza: “Mana mungkin itu kan sudah belasan tahun lalu bahkan sebelum Sera lahir, ia sudah bahagia dengan George”
Frank: “Cevreza coba kau lihat video ini”
Cevreza: *sambil melihat video* “Loh itu kan ayahku”
Frank: “Iya! Ayahmu Dimitri Rudolvsky berhasil masuk ke 10 besar pengusaha terkaya di Rusia”
Cevreza: “Hmm ayahku berhasil mengembangkan perusahaan yang sudah diwariskan dari kakeknya itu”
Frank: “Jadi ayahmu itu keturunan ketiga yang mengelola perusahaan itu?”
Cevreza: “Iya, tak kusangka kemajuannya pesat sekali, 20 tahun lalu ayahku hanya berada di 50 besar pengusaha terkaya di Rusia”
Frank: “Kau menyesal meninggalkan orang tuamu?”
Cevreza: “Tidak, justru aku akan lebih menyesal lagi bila aku meninggalkan Sovia yang kala itu sedang mengandung anakku, tidak kebayang rasanya bila aku hidup bermewah-mewahan namun anakku dan ibunya hidup luntang lantung, Sovia pasti sangat terpuruk jika seorang diri melahirkan Seravina tanpa seorang suami”
Frank: “Waduh kenapa jadi membahas masa lalu kamu, maaf ya Cevreza”
Cevreza: “Tidak apa Frank, jadi apa saja yang sudah kau lakukan di Wina berkaitan dengan misi kita kali ini?”
Frank: “Aku kemaren membuntuti mobil Richard si kriminalis bayaran itu, ternyata ia janjian dengan seseorang dan kau tau siapa yang ia temui??”
Cevreza: “Siapa?”
Frank: “Adikmu, George Rudolvsky

Di tempat lain ada salah seorang cleaning service yang mengetuk kamar tempat Sera dan Cevreza menginap, Sera yang terbangun langsung membuka pintu. Cleaning service itu bilang bahwa ini waktunya menyapu kamar, Sera mengijinkannya masuk. Lalu cleaning service itu langsung mendorong Sera ke tempat tidur dan menutup juga mengunci pintu kamar. Sera langsung berteriak dan cleaning service gadungan itu langsung menyerang Sera, Sera sempat diajarkan ilmu bela diri oleh Cevreza sebagai bentuk antisipasi jika Sera tengah sendirian dan ada musuh yang mencoba menyerangnya. Sera sendiri sebenarnya belum terlalu hebat dalam ilmu bela diri dan kini ia “dipaksa” untuk benar-benar mempraktekkannya demi melindungi dirinya sendiri, terlebih lagi Sera juga benar-benar bangun tidur dan “dipaksa” melek menghadapi situasi kacau macam itu. Terjadilah perkelahian sengit di dalam kamar itu. Di saat yang sama Cevreza dan Frank masih berada dalam perbincangan yang serius.
Cevreza: “Kau tidak salah?”
Frank: “Aku yakin sekali itu George, kau lihat foto-foto ini”
Cevreza: “Astaga ada hubungan apa mereka?”
Frank: “Biasanya orang yang bekerja sama dengan Richard itu adalah orang yang meminta bantuan Richard untuk berbuat kriminal pada orang yang menjadi target, Richard itu sudah puluhan kali membunuh, merampok, menyandera, menjadi kurir narkotika dsbg. Kemarin aku tidak bisa mendengar pembicaraan mereka karena mereka bertemu di villa yang penjagaannya sangat ketat”
Cevreza: “Villa yang berada di dekat musium Sejarah Alam Wina?”
Frank: “Iya‼ Kok kau bisa tau?”
Cevreza: “Itu salah satu villa milik ayahku yang berada di Austria”
Frank: “Pantas saja”
Cevreza: “Beraninya dia merencanakan sesuatu yang jahat di villa ayah, aku benar-benar ingin tau apa rencana George, kalau begitu malam ini juga aku akan menyusup ke villa itu mencari petunjuk”
Frank: “Kalau begitu aku sudah mempersiapkan peralatan yang dititipkan Professor Moof untukmu”
Cevreza: “Apa saja?”
Frank: “Diluar ada Mobil canggih ya kau taulah bagaimana cara menggunakan semua fitur didalamnya, lalu ini 10 butir kelereng dan kunci serbaguna yang bisa membuka 99% lubang kunci di dunia ini”
Cevreza: “Dan aku khawatir lubang kunci di villa itu berada di 1% nya”
Frank: “Hahaha dicoba saja dulu”
Cevreza: “Lalu apa fungsi kelereng ini?”
Frank: “Ini bukan kelereng biasa, ini ada pelatuknya dan jika kau tarik pelatuknya maka dalam 10 detik kemudian akan meledak yang ledakkannya mampu membunuh 3 orang manusia”
Cevreza: “Oke terima kasih Frank”
Frank: “Sama-sama Cevreza, semoga beruntung”

Cevreza bergegas kembali ke hotel memakai mobil pemberian Frank. Sera mulai kewalahan menghadapi penjahat yang menyerangnya, terlebih lagi Sera harus terus menghindari pisau yang coba dilayangkan penjahat itu pada dirinya. Sera juga harus merasakan pukulan yang mengenai samping bibir sebelah kanannya. Seisi kamar menjadi berantakan layaknya kapal pecah ditambah isi bantal yang beterbangan karena terkena hujatan pisau yang meleset saat Sera menghindar. Kini mereka berkelahi di teras kamar hotel yang berada di lantai 2 itu dan Sera ditendang, Sera akhirnya terjatuh ke bawah.

*bersambung*

You May Also Like

0 comments