Review

Story

Tips

Forced to be Strong - Part 4

by - 12/28/2017 02:28:00 PM

Saat pintu dibuka oleh Cevreza ternyata yang mengetuk adalah pemilik hotel yang prihatin dengan apa yang dialami Sera. Ia meminta maaf karena kecolongan ada orang menyamar menjadi pegawai disitu dan berupaya membunuh salah satu tamu hotelnya. Sebagai permintaan maaf ia memberikan kamar baru yang paling bagus dan paling besar untuk Cevreza dan Sera, akhirnya mereka pindah kamar dan barang-barang mereka dipindahkan oleh beberapa pegawai hotel. Di kamar baru, Sera berkata kepada ayahnya bahwa ia ingin pulang besok karena merasa tidak aman lagi di Austria. Cevreza bilang bahwa semuanya sudah aman kan pembunuhnya saja sudah wafat, Cevreza berjanji ia akan selalu menemani Sera dan menjaganya, Sera mengiyakan dan ijin untuk mandi, makan malam lalu tidur karena lelah sekali hari ini. Cevreza menelepon Frank dan menceritakan semua yang telah terjadi, Frank sangat kaget mendengarnya, ia tidak menyangka Richard tau lebih dahulu bahwa ada agen rahasia yang menyelidikinya di Wina bahkan nekat menyuruh anak buahnya untuk membunuh anak Cevreza. Namun Frank heran, kenapa harus Sera yang dibunuh terlebih dahulu bukan Cevreza ataupun dirinya yang merupakan mata-mata. Cevreza curiga George terlibat dalam kasus percobaan pembunuhan anaknya ini, bisa jadi George yang sedari dahulu selalu iri dengan Cevreza yang dibanggakan ayahnya yang bernama Dimitri itu kini panik kalau Cevreza akan menemui ayahnya membawa Sera agar Dimitri luluh dan akan mewariskan perusahaan pada Cevreza dan Sera. Frank tidak menyangka Cevreza berpikir sejauh itu, Cevreza pun baru sebatas dugaan karena ia juga berpikir kan selama 18 tahun ini Cevreza tidak pernah mengusik lagi kehidupan George dan Dimitri lantas mengapa George masih khawatir sampai segitunya? Cevreza juga bilang pada Frank bahwa rencana malam ini untuk menyelidiki villa ayahnya ditunda dahulu karena Sera masih takut dan minta ditemani, Frank memaklumi.

Esok harinya Cevreza mengajak Sera berjalan-jalan ke taman nasional Donau-Auen agar Sera tidak terus menerus kepikiran masalah kemarin. Sera cukup senang bisa ke taman nasional itu, melihat-lihat danaunya, foto selfie, dan mau update di social media -_- Namun Cevreza mencegah Sera agar tidak mengupdate social medianya dahulu, alasannya biar private saja dan tidak terkesan pamer padahal alasan sebenarnya karena khawatir ada orang suruhan Richard/George yang memata-matai lewat media sosial. Sedikit bete tapi Sera menuruti saja. Cevreza dan Sera kembali melanjutkan perjalanannya menggunakan mobil canggih. Di tengah perjalanan yang tidak ramai tiba-tida ada mobil polisi di samping mobil Cevreza yang memintanya untuk berhenti. Cevreza curiga karena merasa tidak melakukan kesalan, yang lebih mencurigakan lagi Cevreza melihat ada noda darah di pintu mobil bagian luar. Cevreza mengakali dengan menyalakan laser yang berada di pelg mobilnya dan berjalan melambat perlahan agar laser itu bisa memotong bagian bawah mobil, benar saja bagian bawahnya terpotong dan mobil polisi itu terpotong tidak bisa mengejar mobil Cevreza. Sera sangat heran dengan mobil yang digunakan ayahnya, mengapa mobil ini bisa melakukan hal semacam itu, ia juga bertanya kenapa ayahnya tidak menuruti perintah polisi, Cevreza menjawab kalau yang tadi mencoba menghentikan bukanlah seorang polisi, ada noda darah di pintu bisa jadi polisi asli yang menggunakan mobil itu sudah dibunuh oleh polisi gadungan itu. Sera semakin ketakutan, ayahnya meminta agar Sera tetap tenang karena Cevreza akan melindunginya.


10 menit kemudian Cevreza dan Sera melihat beberapa ratus meter ke depan ada truk besar yang melintang menghalangi jalan mereka. Sera sangat panik karena tidak mungkin bisa lolos lagi orang-orang yang mencoba membunuh dirinya. Cevreza masih berupaya untuk tenang dan menembak bagian belakang truk itu dengan rudal mini yang ditembakkan dari bumper mobilnya, bagian belakang truk itu meledak dan bolong lalu Cevreza menerobosnya, keluarlah beberapa penjahat yang menembak kaca mobilnya, beruntung kaca mobil itu anti peluru. Kali ini Sera berpikir bahwa ayahnya bukan orang biasa, bagaimana mungkin bisa memiliki mobil secanggih ini, Sera terdiam sejenak karena bingung tapi juga panik harus menghindar dari penjahat. Cevreza terus melaju dengan kecepatan tinggi, salah satu mobil penjahat mengejar dari belakang. Karena jalan didepan buntu, Cevreza langsung berbelok ke arah kiri dan meminta Sera melihat di Google Maps mengarah kemana mereka sekarang. Sera terkejut karena ternyata mobil mereka menuju Oberleitner Wasser yang merupakan sebuah danau yang berbentuk memanjang didalam taman nasional Donau-Auen, kini danau itu membeku karena sedang musim dingin. Saat Sera ingin berkata bahwa didepan ada danau, mobil sudah terlanjur berada diatas danau saat ini.


Cevreza tidak menyangka kalau akan mengemudi diatas danau yang membeku, jalanannya sangat licin. Dua kali mobil Cevreza hampir slip dan tergelincir, maka Cevreza merubah ban mobil dengan fitur canggih mobilnya menjadi ban berduri agar bisa berjalan diatas es tanpa slip. Mobil penjahat yang berupaya menangkap Sera dan Cevreza juga beberapa kali hampir tergelincir, kini Cevreza memutar mobilnya dan ke mobil penjahat. Sera bingung kenapa ayahnya justru malah seakan ingin mobilnya beradu, Cevreza berkata “Percaya pada ayah Sera, kita akan segera lolos dari kejar-kejaran ini dengan selamat”. Meski berjalan tidak beraturan karena jalanan licin, penjahat itu sempat beberapa kali menembakan peluru ke kaca dan body mobil Cevreza, itu tidak berpengaruh apapun karena kacanya anti peluru dan body mobilnya juga kuat. Cevreza lalu kembali menembakkan rudal mini ke arah mobil penjahat dan meledak lah mobil mereka. Sera tercengang dengan apa yang dilakukan ayahnya, ia berkata bahwa Cevreza baru saja membunuh 4 orang dalam mobil itu. Cevreza berkata “kamu tenang saja nak, ayah memiliki izin untuk itu”. Sera masih tidak mengerti apa maksud ayahnya ini, Cevreza bilang ia akan menjelaskan semuanya sesampainya di hotel nanti, Cevreza meminta Sera untuk diam terlebih dahulu karena ia juga ingin cepat sampai di hotel. Begitu sampai di kamar hotel, Sera langsung menagih penjelasan dari ayahnya.


*bersambung*

You May Also Like

0 comments