Sera: “Ayah kok tadi bohong kan ayah dipukul?”
Cevreza: “Kalau ayah jujur ia pasti menyuruh ayah untuk lapor polisi dan terbongkarlah bahwa ayah ini seorang agen inteligen yang masuk rumah orang tanpa izin, apalagi tadi ada yang meninggal karena tertembak”
Sera: “Susah bener ya hidup sebagai seorang agen”
Cevreza: “Begitulah hidup nak, tadi kok dia mau nunggu kamu?”
Sera: “Iya aku yang minta soalnya aku agak takut kan selantai sama kamar mayat ya, tadi dia duluan sih yang negur aku nanya kenapa kok aku gelisah banget, dia abis nunggu temannya yang dirawat disini juga, katanya orang tua temannya baru datang dari luar kota makanya nemenin sampai pagi”
Cevreza: “Kalau ayah liat sepertinya dia tertarik denganmu”
Sera: “Ah masa sih”
Cevreza: “Ayah ini seorang pria nak jadi ayah cukup tau ekspresi pria yang tertarik dengan seorang wanita, apalagi dia memberikan nomormu begitu saja padahal ia baru kenal kamu hari ini”
Sera: “Ya ampunnn, aku aja ngga kepikiran ke arah situ”
Cevreza: “Meski ini baru sebatas dugaan, ayah minta kamu tetap berhati-hati karena kamu tau sendiri kan ada yang mencoba mencelakakan kita disini”
Sera: “Benar, yaudah ayah istirahat deh aku mau cari makan dulu, aku lapar”
Cevreza: “Yaudah hati-hati ya, kalau bisa kamu makanannya dibungkus terus makan di ruang tunggu saja, ayah khawatir kalau kamu terlalu lama diluar”
Sera: “Oh iya ga boleh makan dalam ruang UGD ya haha”
Cevreza: “Iyalah”
Sera iseng pergi menuju kantin rumah sakit dan belum ada kantin yang buka, itu wajar karena jam masih menunjukkan pukul 4 pagi. Akhirnya Sera berjalan keluar dari rumah sakit, Sera melihat papan iklan ada restoran cepat saji yang buka 24 jam sekitar 200 meter dari RS. Sera memutuskan untuk berjalan kaki menuju restoran tersebut. Sesampainya di restoran ia langsung memesan makanan dan minuman untuk dibungkus, 15 menit kemudian makanan pesanan sudah jadi semua dan Sera langsung beranjak kembali ke RS. Begitu sampai di ruang UGD, ia melihat ayahnya sedang tidur, Sera pergi ke ruang tunggu untuk makan. Setelah makan, Sera mengantuk karena belum tidur sama sekali. Ia akhirnya tidur di ruang tunggu, 3 jam kemudian Sera dibangunkan oleh perawat.
Perawat: “Nona..nona Seravina”
Sera: “Suster ada apa?”
Perawat: “Nona diminta Bapak Cevreza untuk ke ruang UGD”
Sera: “Iya terima kasih sus” *bergegas menuju UGD*
Sera: “Ada apa ayah?”
Cevreza: “Kamu tadi kembali ke rumah sakit jam berapa?”
Sera: “Sekitar jam 4 lewat 40 menit, kenapa?”
Cevreza: “Kok kamu ngga kesini tadi?”
Sera: “Abisnya aku lihat ayah sedang tidur, kasihan kan ayah butuh istirahat agat cepat pulih jadinya aku langsung ke ruang tunggu untuk makan, ayah mau burger? Ini aku beliin buat ayah”
Cevreza: “Boleh, tapi tolong kamu urus dulu soal administrasinya karena ayah mau pulang, tadi ayah sudah bicara dengan dokter dan ia memperbolehkan untuk pulang, ini kartu debitnya.. kamu tau kan PIN nya?”
Sera: “Iya aku tau kok, ayah serius udah mau pulang? Masih sakit ngga?”
Cevreza: “Yaa udah ngga terlalu kok, ayah mau pulang saja soalnya ngga betah disini lebih enak istirahat di hotel”
Sera: “Yaudah aku urus dulu administrasinya”
Setelah selesai mengurus administrasi, Sera dan Cevreza keluar dari RS. Di mobil, Cevreza memakan burger pemberian Sera. Setelah sampai di hotel Sera ingin tidur lagi karena masih belum cukup tidurnya. Saat Sera tertidur, Cevreza mendapat telepon dari bosnya.
Bos: “Halo Cevreza, bagaimana keadaanmu? Aku dengar kau terluka saat menyusup ke villa Dimitri Rudolvsky?”
Cevreza: “Iya aku sempat berada dalam masalah serius semalam tapi kini aku sudah merasa lebih baik”
Bos: “Aku tau dari salah seorang anak buahku bahwa putrimu yang menolongmu, ia berkelahi dengan berani..sepertinya ia mewarisi kelebihan dalam dirimu”
Cevreza: “Aku mengajarinya bela diri untuk melindungi dirinya sendiri”
Bos: “Lalu apa yang kau dapat dari villa itu?”
Cevreza “Aku tidak menemukan apapun”
Bos: “Begitu ya, aku ingin memberitahu bahwa Dimitri sudah mengetahui bahwa villanya dimasukki orang semalam, polisi memberitahu Dimitri bahwa ada satu orang yang tewas dengan luka tembak dan satu orang lagi luka memar, dilihat dari CCTV bahwa kau yang membunuhnya..polisi tidak mencarimu karena Dimitri bilang bahwa kau anaknya yang berusaha melindungi cucunya yang hampir dibunuh semalam, polisi juga tau kau agen inteligen dari Rusia yang memiliki izin membunuh bila terdesak, Dimitri justru memperkarakan orang yang menyerangmu semalam”
Cevreza: “Jadi ayah sudah tau peristiwa semalam? Cepat sekali”
Bos: “Iya karena semalam terdengar bunyi tembakan yang terdengar oleh warga, keamanan di sekitar situ langsung mengecek dan ditemukanlah korban luka tembak lalu dilaporkan ke polisi Wina, polisi langsung menghubungi Dimitri, mengecek villa, cek CCTV dan mengirim rekaman CCTV nya ke Dimitri”
Cevreza: “Ini di tv juga sudah ramai berita mengenai penembakan penyusup yang masuk ke villa Dimitri Rudolvsky”
Bos: “Iya, kemungkinan sebentar lagi polisi akan meminta keterangan darimu, bersiaplah Cevreza”
Cevreza: “Aku akan menjawab apa adanya”
Bos: “Aku minta kau kembali Rusia besok atau lusa jika kesehatanmu sudah benar-benar pulih, karena aku mendapat info kalau Richard sudah berada di Rusia, ada yang melihatnya ia berada di Seleznyovo kemarin”
Cevreza: “Apa?? Seleznyovo?? Istriku sedang berada disana sekarang”
*bersambung*
0 comments