Bos: “Itu dia, aku memang sudah menyuruh anak buahku untuk membuntutinya disana namun ketahuan, untungnya anak buahku tidak apa-apa tapi ia jadi sulit ditemukan”
Cevreza: “Astaga Sovia beberapa hari ini juga tidak ada kabar, aku kirim pesan WA cuma ceklis satu, aku telepon hp Sovia dan temannya juga tidak aktif, jangan-jangan terjadi sesuatu padanya”Bos: “Aku juga berpikir demikian”
Cevreza: “Kalau begitu hari ini juga aku akan terbang ke Seleznyovo untuk memastikannya”
Bos: “Baiklah, berhati-hatilah Reza”
Tidak lama kemudian kepolisian datang sesuai perkiraan Bos, Cevreza memberikan keterangan apa adanya. Ia kala itu mau tidak mau harus menembak demi melindungi anaknya. Sera dibangunkan karena polisi juga ingin mendengar keterangan darinya. Setelah selesai memberi keterangan dan polisi pergi dari hotel, Cevreza langsung memesan 2 tiket pesawat secara online untuk ke Rusia namun bandara terdekat ke Seleznyovo adalah bandar udara Pulkovo, St. Petersburg, cukup jauh dan akan memakan waktu berjam-jam tapi tidak ada pilihan lain. Mereka mendapatkan rute penerbangan paling cepat jam 16:50, Cevreza menyuruh Sera langsung packing barang-barangnya. Selesai packing Sera bertanya apakah ayah yakin untuk langsung ke Seleznyovo padahal ia masih belum pulih, Cevreza berkata bahwa ia yakin. Cevreza berkata bahwa Richard sudah berada di Seleznyovo dari kemarin, Sera terkejut mendengarnya. Sorenya mereka tiba di bandar udara Wina, sembari menunggu keberangkatan Sera mengecek social medianya. Sera melihat ada akun berita yang menuliskan bahwa villa yang semalam ia masukki adalah villa milik Dimitri Rudolvsky, pengusaha kaya yang memfollow akun instagramnya beberapa hari lalu. Saat Sera ingin bilang ke ayahnya, ayahnya langsung mengajaknya ke pesawat karena waktu keberangkatan sebentar lagi, Sera menjadi lupa untuk bicara mengenai hal tersebut.
Tidak lama kemudian kepolisian datang sesuai perkiraan Bos, Cevreza memberikan keterangan apa adanya. Ia kala itu mau tidak mau harus menembak demi melindungi anaknya. Sera dibangunkan karena polisi juga ingin mendengar keterangan darinya. Setelah selesai memberi keterangan dan polisi pergi dari hotel, Cevreza langsung memesan 2 tiket pesawat secara online untuk ke Rusia namun bandara terdekat ke Seleznyovo adalah bandar udara Pulkovo, St. Petersburg, cukup jauh dan akan memakan waktu berjam-jam tapi tidak ada pilihan lain. Mereka mendapatkan rute penerbangan paling cepat jam 16:50, Cevreza menyuruh Sera langsung packing barang-barangnya. Selesai packing Sera bertanya apakah ayah yakin untuk langsung ke Seleznyovo padahal ia masih belum pulih, Cevreza berkata bahwa ia yakin. Cevreza berkata bahwa Richard sudah berada di Seleznyovo dari kemarin, Sera terkejut mendengarnya. Sorenya mereka tiba di bandar udara Wina, sembari menunggu keberangkatan Sera mengecek social medianya. Sera melihat ada akun berita yang menuliskan bahwa villa yang semalam ia masukki adalah villa milik Dimitri Rudolvsky, pengusaha kaya yang memfollow akun instagramnya beberapa hari lalu. Saat Sera ingin bilang ke ayahnya, ayahnya langsung mengajaknya ke pesawat karena waktu keberangkatan sebentar lagi, Sera menjadi lupa untuk bicara mengenai hal tersebut.
Setibanya di Bandara Pulkovo, Cevreza mengajak Sera ke rumah dulu untuk mengambil mobil menuju Seleznyovo. Begitu tiba dirumah pukul 9 malam, Sera dan Cevreza miris melihat rumahnya yang berantakan karena diobrak-abrik tempo lalu. Sera izin ke toilet sebentar, sehabis ke toilet Sera menemukan buku agenda usang yang terjatuh di lantai, Sera belum pernah melihat buku ini sebelumnya. Sera membuka buku itu secara acak, ia melihat pertengahan halaman berisi tulisan tertanggal 13 Mei 1999, Sera tahu kalau tulisan ini tulisan ibunya. Cevreza memanggil Sera dari depan rumah agar segera berangkat ke Seleznyovo, karena masih penasaran maka Sera memasukkan buku itu kedalam tasnya. Sera menawarkan diri agar dirinya saja yang mengemudi karena perjalanan cukup jauh hampir 200 km, biar ayahnya istirahat saja. Mereka berangkat di malam hari. Di tempat lain Dimitri dan istrinya Viviane tengah membicarakan peristiwa penyusup di villa Dimitri, Viviane yang melihat rekaman CCTV bahwa Cevreza dipukul menjadi cemas dengan keadaan anaknya. Dimitri berkata bahwa polisi bilang kalau Cevreza adalah seorang agen inteligen Rusia, Dimitri berhak tau karena peristiwa itu terjadi di villa miliknya. Viviane khawatir dengan pekerjaan Cevreza yang sangat beresiko itu, ia berdoa agar anak dan cucunya selalu dilindungi oleh Tuhan.
Sera termasuk kuat mampu mengemudi di malam hari dari St. Petersburg ke Seleznyovo tanpa henti, berbekal Google Maps ia memasukki kota tujuan sekitar jam 1 pagi. Sera membangunkan ayahnya karena tidak tau dimana rumah teman ibunya (Bianca), Cevreza memutuskan untuk bergantian mengemudi. 30 menit kemudian mereka sampai dirumah Bianca. Rumah itu terlihat gelap dan tidak ada orang didalamnya. Untuk memastikan, Sera dan Cevreza turun dari mobil. Sera berkali-kali memanggil ibunya namun tidak ada sautan dari dalam. Cevreza mendobrak pintu dan benar saja di dalamnya tidak ada orang sama sekali dan gelap gulita. Cevreza menyalakan lampu didalam rumah itu dan mencari petunjuk mengenai Sovia, Sera juga ikut membantu mencari. Sera menemukan hp ibunya yang mati kehabisan batere, sedangkan Cevreza menemukan noda darah di lantai yang telah mengering seperti tetesan darah kemarin. Sera cemas bagaimana kalau itu darah ibunya, apa saja yang sudah dilakukan orang-orang jahat itu pada sang ibu. Cevreza juga menemukan gelang namun ia tau kalau itu bukan gelang milik Sovia, lagipula gelang itu seperti gelang pria, ia berpikir mungkin ini gelang milik pria yang menculik istrinya. Cevreza memutuskan untuk menyimpan gelang itu untuk dicari tau siapa pemiliknya nanti. Di dalam suatu ruangan Sera menemukan tali yang kemungkinan digunakan pelaku untuk mengikat Sovia. Sera semakin cemas, ia kini tidak tahu ibunya dimana dan bagaimana kondisinya. Sera menangis, Cevreza mencoba menenangkannya meski jauh didalam lubuk hatinya ia juga sangat mencemaskan Sovia. Cevreza berkata bahwa Sera dan dirinya harus fokus mencari keberadaan Sovia, Sera ingin bertanya kepada para tetangga sekitar namun hari masih gelap dan orang-orang pasti masih tidur. Cevreza menyarankan untuk menunggu pagi, maka Sera kembali ke mobil mengambil charger dan mengecas hp ibunya. Beberapa saat kemudian ia menyalakan hp itu dan mencoba mencari petunjuk lain. Setelah dinyalakan barulah pesan yang Sera dan Cevreza kirim beberapa hari lalu masuk. Sera hanya menemukan log panggilan terakhir adalah telepon ke nomor handphone Sera saat bilang ingin merawat temannya (di Part 1), sebelumnya ada telepon dari Bianca yang mungkin mengabari kalau dirinya tengah sakit keras.
Beberapa jam kemudian matahari mulai terbit dari ufuk timur, tetangga mulai keluar rumah entah untuk menyapu halaman, ke pasar atau pergi bekerja. Sera bertanya kepada beberapa tetangga apakah pernah melihat ibunya dengan menunjukkan foto, mereka bilang tidak melihat wanita yang ada di foto. Cevreza juga bertanya hal yang sama pada tetangga lain, ada yang menjawab tidak melihat dan ada yang melihat. Cevreza lalu bertanya kepada orang yang melihat, kapan ia melihat Sovia disini, orang itu menjawab sekitar 4 hari lalu yang berarti hari dimana Sovia mengabari Sera via telepon. Sera ikut bertanya bagaimana keadaan rumah Bianca selama beberapa hari ini, orang itu berkata bahwa keadaan dirumah ini biasa saja tetapi tidak ada yang keluar rumah sejak 3 hari lalu hingga hari ini, tetangga itu sempat berpikir bahwa mereka keluar kota. Cevreza berasumsi kalau penjahat itu keluar masuk saat tengah malam secara perlahan agar tidak diketahui warga. Sera kemudian bertanya kepada seorang wanita tua berpenampilan misterius yang kebetulan lewat, nenek melihat wajah Sovia difoto dengan penuh keseriusan, ia berkata bahwa ia tidak melihat Sovia namun ia bisa merasakan kalau Sovia kini berada di suatu tempat yang asing bersama orang-orang yang tidak baik, nenek itu tidak bisa menebak dimana Sovia berada. Sera yang penasaran bertanya apakah nenek itu seorang peramal..lalu nenek menjawab kalau ia adalah orang yang memiliki indra keenam. Nenek juga bilang kalau kondisi Sovia secara fisik sehat namun berada dibawah tekanan dan kecemasan. Kemudian nenek malah mencoba menerawang Sera, katanya kehidupan Sera untuk beberapa saat kedepan akan dipenuhi ujian yang cukup berat agar mampu menjadi wanita yang kuat, Sera disebutkan bahwa ia sudah sempat bertemu dengan cinta sejatinya namun perlu tekad dan cinta yang kuat dari masing-masing pihak karena akan ada yang berusaha memisahkan, dan Sera hanya bisa bersatu kembali dengan kedua orang tua dan cinta sejatinya bila terus berupaya, menguatkan diri, dan tidak pernah menyerah menghadapi segalam macam ujian. Sera tidak terlalu percaya dengan perkataan nenek itu, Cevreza kemudian memanggil Sera dari kejauhan..Sera membalikkan badannya dan berkata bahwa ia sedang bertanya, lalu saat Sera membalikkan badannya lagi nenek itu sudah menghilang entah kemana.
*bersambung*
0 comments