Review

Story

Tips

Forced to be Strong - Part 19

by - 5/18/2018 11:28:00 PM

George: “Awalnya aku tidak tahu kalau Sera ikut kontes itu juga, aku baru sadar saat tersisa 10 kontestan ada nama Seravina Cevreza..memang bisa saja itu Cevreza yang lain tapi setahuku nama Cevreza itu jarang, apalagi daerah asal anak itu dari St. Petersburg. Parahnya, anakku hanya dinobatkan sebagai runner up 1 sedangkan anak Cevreza yang menjadi pemenang…padahal anakku kan lebih cantik, lebih muda, dan memiliki rambut pirang.”

Richard: “Aku beberapa waktu lalu sempat menonton persaingan sengit itu di youtube karena aku penasaran dengan kemampuan anak-anak kalian, putrimu memang cantik dan terlihat dewasa dandanannya namun di sesi tanya jawab Sera lebih unggul, jawabannya sangat bagus dan terlihat kalau dia memiliki wawasan yang luas. Dengan dandanan yang dewasa, Veli terlihat lebih tua dari Sera meski aslinya Sera yang lebih tua..bisa dibilang kurang pas dengan usianya yang kala itu masih 15 tahun sedangkan itu ajang anak sekolah”
George: “Veli menyukai dandanan seperti itu karena dia merasa lebih cantik dengan make up yang maksimal, dia merasa kurang percaya diri jika tampil dengan make up natural dalam ajang tersebut”
Richard: “Loh kenapa kita jadi bahas make up?”
George: “Ya Tuhan memangnya kita pria macam apa?”
Richard: “Lagian kau dan Reza punya anak sama-sama perempuan, kayak aku dong anak laki-laki semua..lebih kuat dan bisa diandalkan”
George: “Memangnya aku bisa memilih?”
Richard: “Jangan-jangan kau dan kakakmu kurang makan daging”
George: “Apa hubungannya?”
Richard: “Katanya kalau ingin punya anak laki-laki maka pria harus banyak makan daging”
George: “Dahulu aku dan Cevreza sering makan daging tapi anak kami perempuan”
Richard: “Berarti kalian kurang beruntung”



Di Moscow, Dimitri dan Sera tengah membicarakan hal yang serius.
Sera: “Jadi..paman George bukan anak kandung kakek dan nenek?”
Dimitri: “Iya..sudah terlalu lama kami berdua menyimpan rahasia ini rapat-rapat. Dahulu setelah 5 tahun aku dan Viviane menikah akhirnya nenekmu mengandung Cevreza..ayahmu adalah anak yang kami tunggu-tunggu selama itu. Sekitar 2 tahun setelah Reza lahir, kami tidak sengaja bertemu dengan teman sekolah Viviane yang bernama Nova yang sedang menggendong bayi di jalan. Viviane menyapa Nova, Nova bercerita bahwa dia baru saja melahirkan. Nova bingung karena dia hidup sebatang kara, kekasihnya tidak bertanggung jawab dan pergi entah kemana sedangkan Nova tidak mampu membiayai dan merawat bayinya, maka dari itu Nova menawarkan apakah kami mau merawat bayinya. Awalnya aku menolak karena aku pikir sudah ada Cevreza, tapi Viviane berkata bahwa peluang dirinya untuk hamil lagi cukup sulit. Viviane menerima bayi itu dan memberi nama George, selama bertahun-tahun Cevreza dan George bagaikan kakak dan adik, mereka tidak saling tahu kalau mereka sebenarnya tidak sedarah.”
Sera: “Berarti ayahku tidak tahu kalau sebenarnya beliau satu-satunya anak kandung kakek?”
Dimitri: “Benar, dahulu karena terlalu kecewa aku mengusir anak kandungku sendiri dari rumah ini..beberapa tahun setelahnya mulai timbul rasa bersalah, semakin lama rasa bersalahku pada Reza semakin besar karena sangat tidak adil rasanya anak angkat bisa hidup enak dengan segala fasilitas yang ada sedangkan anak kandung malah diusir dan harus memulai segalanya dari nol”
Sera: “Memang tidak adil, entah apa yang ayah rasakan kalau ia tahu”
Dimitri: “Sekali lagi maafkan kakek ya Sera atas segala yang kakek perbuat pada ayahmu”
Sera: “I..iya”



Di markas besar agen Rusia, Pak Gavril mengumumkan di hadapan para agen bahwa dirinya akan mengutus seseorang dari anak buah Cevreza untuk menjaga putrinya yang bernama Seravina, semua agen deg-deg an mengenai siapa yang akan dipilih untuk menjaga Sera. Ada agen yang berbisik-bisik ingin sekali terpilih karena Sera itu cantik, lain halnya dengan agen lain yang bernama Adrian..ia terlihat cuek tidak begitu memikirkan putri dari atasannya itu cantik atau tidak, lagipula Adrian belum tahu seperti apa Seravina karena ia baru saja tiba di markas setelah menyelesaikan sebuah misi di bandara Sheremetyevo. Gavril memutuskan untuk memilih Adrian, Adrian tetap terlihat datar saat tahu dirinya yang terpilih. Gavril bertanya apakah Adrian siap dengan tugas ini lalu Adrian menjawab kalau ia siap melaksanakan tugasnya dan akan berusaha sekuat tenaganya untuk menjaga Sera. Agen-agen lain iri dan berkata pada Adrian bahwa ia beruntung bisa terpilih menjaga seorang gadis cantik yang imut, Adrian menegaskan kalau ia tidak perduli dengan kecantikan putri Cevreza.



Setelah perbincangannya dengan Dimitri, Sera masuk ke kamar yang telah disediakan oleh Viviane. Kamar yang berada di lantai 2 itu sangat besar, selama ini Sera memang ingin memiliki kamar yang sangat besar hanya saja Cevreza belum sempat merenovasi kamar Sera agar lebih besar lagi. Sambil tiduran, Sera merenungkan ucapan kakeknya tadi. Sera berpikir bahwa posisi ayahnya sebagai anak kandung yang semestinya lebih kuat malah tergantikan oleh anak angkat, tapi ia juga berpikir mungkin memang takdirnya demikian hanya saja yang masih mengganjal soal kemungkinan George yang terlibat dalam hilangnya Sovia dan percobaan pembunuhan pada Sera, bahkan hingga kini Cevreza juga belum ada kabarnya. Sera bersumpah jika benar George ingin menyingkirkan ayahnya dan dirinya maka Sera tidak akan tinggal diam. Sera mendapat chat whatsapp dari Pak Gavril yang menanyakan bagaimana kabarnya, Sera membalas chat tersebut dan menyatakan bahwa dirinya baik-baik saja namun belum menemukan petunjuk mengenai keberadaan orang tuanya, Pak Gavril lalu membalas kalau ia telah mengutus salah seorang anak buah Cevreza untuk membantu dan menjaga Sera dari ancaman yang bisa muncul kapan saja..Gavril juga memberi foto orang tersebut. Sera berterima kasih kepada Pak Gavril, Gavril menuturkan bahwa ayah Sera selama ini telah bertugas selama 8 tahun dengan sangat baik..maka dari itu Gavril juga akan memberikan yang terbaik pada Cevreza dengan mengutus seorang agen untuk menjaga “harta” terindah Cevreza yaitu Seravina.



Keesokkan harinya Sera yang tengah berkeliling di halaman melihat pohon apel moskovskoe zimnee (apel moscow musim dingin) yang tengah berbuah, Sera tak menyangka bisa menemukan pohon tersebut di rumah kakeknya. Sebenarnya banyak buah yang sudah bisa diraih tanpa harus memanjat, namun untuk mendapatkan buah yang benar-benar matang Sera harus memanjat ke bagian atas pohon. Karena sangat ingin mencicipi buah tersebut, Sera nekat memanjat ke atas pohon. Sera berhasil meraih buah yang diincarnya namun saat mencoba turun ia terpleset karena dahan yang basah karena terkena salju semalam.

*bersambung*

You May Also Like

0 comments