George turun ke bawah mendatangi Anne.
George: “Kau datang tanpa memberitahuku terlebih dahulu”
Anne: “Dimana perempuan itu??”
George: “Perempuan apa?”
Anne: “Ya perempuan simpanan kamu”
George: “Kamu ini bicara apa? Baru datang sudah marah-marah dan menuduh macam-macam”
Anne: “Sudahlah kamu jangan mengeles, aku tahu kalau selama ini kamu punya selingkuhan”
George: “Memangnya kamu punya bukti kalau aku berselingkuh?”
Anne: “Ada yang bilang padaku kalau kamu disini bersama perempuan itu”
George: “Siapa yang berkata seperti itu?? Aku tidak berselingkuh”
Anne: “Tidak penting siapa yang bilang”
Anne yang penasaran mengecek satu-persatu ruangan dalam Villa milik keluarga Rudolvsky di Saratov tersebut.
George: “Hentikan kecurigaanmu itu”
Anne: “Aku sudah cek semua ruangan tapi dia tidak ada, dimana dia sebenarnya?”
George: “Sudah aku bilang kan aku tidak berselingkuh”
Anne: “Kali ini aku tidak berhasil menemukannya, tapi nanti cepat atau lambat semuanya akan terbongkar”
George: “Kamu ini baru sekali dibilang ada selingkuhanku disini langsung percaya saja”
Anne: “Sekali? Ini sudah ketiga kalinya ada yang memberitahuku kalau kamu punya selingkuhan..yang pertama saat kau kunjungan ke cabang perusahaan di St. Petersburg, yang kedua di Seleznyovo, yang ketiga ya sekarang ini”
George: “Siapa sih yang berani berkata seperti itu padamu??”
Anne: “Yang pasti 3 orang yang berbeda, ini bukti foto kamu bersama seorang wanita di St. Petersburg..disitu terlihat kamu sedang merangkul seorang wanita, sayangnya posisi wanita itu membelakangi jadi aku tidak tahu wajah wanita itu”
George: “I..ini klienku, itu hanya sebagai tanda keakrabanku saja..kan kita harus akrab dengan klien”
Anne: “Alasan! Apa sih kelebihan dia daripada aku? Apa karena rambutnya yang hitam panjang bergelombang? Apakah dia lebih cantik? Atau dia lebih memberimu kenyamanan??”
George: “Sudahlah Anne, aku tidak ada hubungan lebih dengan wanita itu..kamu tidak tahu kan kalau tadi baru saja Veli meneleponku”
Anne: “Jangan mengalihkan pembicaraan”
George: “Tidak aku serius, tadi Veli meneleponku sambil menangis..pestanya berantakan karena ulah anaknya Cevreza”
Anne: “Anaknya Cevreza? Dia dirumah ayah? Bersama Reza?”
George: “Dia datang sendiri ke rumah ayah, katanya mencari ayah dan ibunya yang hilang..kalau menurtku itu modusnya saja karena ingin diakui cucu kandung”
Anne: “Masa anaknya Reza seperti itu? Lalu tadi maksudnya bagaimana dia membuat pesta Veli berantakan?”
George: “Dia berkata pada semua tamu kalau dia satu-satunya cucu kandung ayah, dan ibu juga berkata kalau Sera memang satu-satunya cucu kandung”
Anne: “Apa?? Kok bisa?”
George: “Aku pun baru tau belum lama ini kalau aku bukan anak kandung ayah dan ibu, dan Sera dengan lancangnya mengatakan hal itu ke banyak orang..bagaimana Veli tidak sedih?”
Anne: “Jadi Cevreza satu-satunya anak kandung ayah dan ibu?”
George: “Ya..dan setelah sekian lama diusir tiba-tiba puterinya datang dan mengacaukan semuanya”
Anne: “Mungkin ia merasa apa yang dialami ayahnya tidak adil, ayahnya anak kandung tapi diusir..sedangkan kamu anak angkat bisa tinggal bagaikan anak tunggal dirumah ayah”
George: “Itu sudah menjadi takdir Cevreza, ngomong-ngomong kau dari Paris langsung kesini?”
Anne: “Iya, liburanku bersama teman-teman sudah selesai..aku mendapat kabar kau bersama wanita lain di Saratov makanya aku langsung kesini”
George: “Itu fitnah sayang, sudahlah jangan dipikirkan lagi..lebih baik kau istirahat, pasti kamu cape sekali”
Waktu menunjukkan pukul 11 malam, Sera dan Adrian masih mengobrol di ruang makan. Tak diduga listrik tetiba padam..seketika rumah dan halaman di rumah itu menjadi gelap gulita.
Adrian: “Rumah semewah ini masih bisa mati lampu?”
Sera: “Ya listrik kan tidak pilah pilih mau padam dirumah seperti apa”
Adrian: “Tapi semestinya ada genset kan dirumah ini”
Sera: “Harusnya, kenapa harus jam segini sih matinya”
Adrian yang selalu membawa senter kemana-mana langsung mengambil senter kecil kantong jasnya. Adrian penasaran apakah rumah lain mati listrik atau hanya rumah Dimitri.
Adrian: “Sera kita ke depan sebentar, kamu jangan jauh-jauh dari aku ya”
Sera: “I..iya”
Adrian memegang tangan Sera dengan erat dan berjalan perlahan ke depan rumah. Sera sedikit merasa deg-degan karena bergandengan tangan dengan Adrian, Sera berpikir mungkin Adrian hanya ingin berjaga-jaga saja jika tiba-tiba terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Begitu sampai di depan rumah, mereka melihat rumah di sekeliling tidak ada yang mati listrik. Adrian curiga kalau misalkan listrik jatuh karena beban pemakaian yang berlebihan itu tidak mungkin, pesta sudah berakhir 2 jam lalu..sound system semua telah dimatikan..lalu sebagian orang sedang tidak dirumah, semestinya beban pemakaian berkurang dari biasanya..lebih anehnya lagi genset tidak otomatis menyala. Adrian dan Sera pergi untuk mengecek breaker tiba-tiba ada bingkai foto yang jatuh dari atas tepat di hadapan mereka. Adrian menyorotkan senter ke arah bingkai tersebut, rupanya itu foto Sera dengan Cevreza.
*bersambung*