Suatu hari ada seorang gadis cantik bernama Diana, ia memiliki seorang kekasih bernama Sandy. Usia hubungan mereka baru 2 bulan namun Sandy sangat mencintai Diana, berawal dari taksir2an Diana akhirnya menerima pernyataan cinta dari Sandy. Sandy bertamu kerumah Diana, kedua orang tua Diana kurang sreg dengan Sandy, entah mengapa mereka punya feeling kuat kalau Sandy itu bukan yang terbaik untuk Diana. Ibunya takut kalau cinta Sandy hanya obsesi belaka bukan cinta sesungguhnya yang tulus saling menyayangi satu sama lain, sedangkan ayahnya ragu kalau Sandy tidak mampu melindungi putri sulungnya itu. Kedua orang tua Diana justrus sreg dengan seorang pemuda bernama Fabian, ayah Diana yakin kalau pria seperti Fabian mampu melindungi dan menjaga Diana. Fabian adalah putra tunggal dari teman ayah Diana yang baru lulus dari sebuah universitas yang mengambil jurusan Teknik Industri dan saat ini baru bekerja di sebuah perusahaan ternama. Kebetulan satu minggu sebelum Sandy kerumah Diana, Fabian dan ayahnya bertamu kerumah Diana untuk silaturahmi, disitulah awal pertemuan Diana dan Fabian. Saat itu Diana sendiri yang menjamu minuman untuk Fabian dan ayahnya, Fabian pun jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Diana, ya..memang banyak lelaki yang mengindamkan wanita seperti Diana untuk dijadikan istri, selain cantik, baik dan lemah lembut, Diana juga sudah pintar mengurus urusan rumah tangga dengan baik meski usianya baru 18 tahun. Fabian bertanya pada Diana, "Ade namanya siapa?", Diana menjawab sambil tersenyum manis "Nama aku Diana mas", Fabian terhanyut dengan keramahan Diana, baginya Diana sangat pantas untuk dijadikan pasangan hidup. Melihat ini ayah Diana yakin kalau Fabian tertarik dengan putrinya dan ingin agar Fabian jadian saja dengan Diana untuk saling mengenal dan memahami satu sama lain lalu menikah. Ayah Diana datang kerumah Fabian dan mengutarakan keinginannya tersebut dengan jujur saat ini Diana memang memiliki pacar tapi selama janur kuning melengkung Fabian memiliki kesempatan besar untuk mendapatkan Diana. Fabian ragu karena tak ingin dicap sebagai perebut pacar orang meski dirinya memang mencintai Diana, namun ayah Diana terus meyakinkan Fabian kalau Sandy itu tidak cocok dengan Diana karena blablabla. Akhirnya Fabian berkata "Hmm lebih baik kita serahkan semua pada dek Diana sendiri maunya bagaimana, saya tidak mau memaksakan kehendak kepada dia karena saya tak mau memaksakan hubungan dengan orang yang sebenarnya tidak bisa nyaman dengan saya", mendengar pernyataan ini ayah Diana semakin yakin bahwa Fabian benar2 pas untuk Diana.
Sampai dirumah, ayah Diana mengutarakan keinginannya pada Diana dan Diana menjawab "Tapi saat ini aku sedang menjalin hubungan dengan Sandy yah dan ia sangat mencintaiku bagaimana perasaannya kalau aku memutuskan hubungan dengannya dan menjalin hubungan dengan pria lain?" ayahnya menjawab "Sandy itu bukan yang terbaik bagi kamu ! Dia itu kurang bertanggung jawab dan hanya sekedar obsesi saja dengan kamu!" ibu Diana juga ikut bilang "Iya nak lebih baik kamu turuti orang tuamu ini, kami sudah banyak makan asam garam maka kami tau pria seperti apa yang terbaik untuk putri kami, apalagi ibu perhatikan si Sandy itu sering sekali menelpon kamu hanya untuk nanya dimana lg apa seperti sangat tidak ingin kehilangan kamu , yg seperti itu bukan cinta melainkan obsesi!" Diana pun berpikir sejenak, memang Sandy kelewat posesif...mungkin itu bukan arti dari cinta yang sesungguhnya melainkan obsesi...tapi..tapi..begitulah yg dipikirkan Diana. "Sudah! Pokoknya kamu harus turuti orang tuamu ini jika nantinya kamu ingin bahagia" jelas ayah Diana. Diana pun galau dan terus memikirkan omongan orang tuanya juga sembari mempertimbangkan Fabian untuk menjadi kekasihnya, menurutnya Fabian memang baik, sopan, dan sarjana pula tapi ia masih memikirkan perasaan Sandy. Sampai saat ini sebenernya Diana belum cinta cinta sekali dengan Sandy masih sekedar suka, bahkan kadang2 Diana risih karena Sandy terlalu sering menghubunginya dan terkesan posesif, 1 bulan yg lalu Sandy pernah marah2 kepada Diana hanya karena tak suka melihat Diana mengobrol sambil tertawa dengan teman sma-nya (cowok) padahal saat itu Diana tak sengaja bertemu teman sekolahnya. Setelah berpikir semalaman sampai ketiduran Diana memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Sandy secara baik2 dan mencoba untuk pendekatan dengan Fabian, orang tuanya sangat senang mendengar keputusan Diana tanpa terkecuali adik Diana, Andien. Andien juga kurang suka dengan Sandy karena Sandy kelewat obsesi dengan Diana berdasarkan curahan hati Diana. Diana menelpon Sandy dan menjelaskan tak setujunya ortu Diana dan memilih untuk mengakhiri hubungannya dengan Sandy, awalnya Sandy tak terima tapi akhirnya ia bisa menerima keinginan Diana dan org tuanya, Diana meminta maaf dan berterima kasih untuk selama ini.
Esoknya Sandy bersama teman2nya melihat Diana yg habis pulang dari pasar, Sandy yg sebenarnya tak bisa menerima keputusan Diana sudah merencanakan sesuatu dgn teman2nya. Kebetulan jalanan yg dilewati Diana agak sepi, berhentilah mobil Sandy disamping Diana yg sedang berjalan, Sandy pun turun dan menyapa sambil menawarkan agar dianter aja sampai rumah, merasa tak enak karena sudah memutuskannya Diana menolaknya dengan halus karna tak ingin merepotkan. Turun lg seorang teman Sandy, Sandy memberi kode kpd temannya, "Pokoknya kamu harus ikut aku!" tegas Sandy sambil membekap mulut Diana, teman Sandy membantu membawa masuk Diana ke mobil, Diana meronta2 namun apa daya dirinya kalah kuat dengan para lelaki itu, Diana terpaksa masuk ke mobil itu dan dibawa kabur bersama Sandy dan teman2nya. Kebetulan ada tetangga Diana yg melihat peristiwa itu dan melapor ke orang tua Diana, ayah Diana geram mendengar putrinya diculik oleh Sandy, ia tahu pasti Sandy melakukan ini agar bisa memiliki Diana seutuhnya, benar2 obsesi. Ayah Diana kerumah Fabian dan menjelaskan semuanya, Fabian semakin yakin bahwa Sandy hanya terobsesi pada Diana dan justru bisa membahayakan wanita yg dicintainya itu, ia harus bertindak. Ayah Fabian yg kebetulan seorang polisi menghubungi anak buahnya agar bisa segera menemukan lokasi dimana Diana disekap, Fabian juga ingin turun tangan untuk menyelamatkan Diana, Fabian sangat khawatir dengan keselamatan Diana. Di lain tempat, Diana yg ketakutan disekap disebuah rumah kosong, tangan dan kakinya diikat juga mulutnya ditutup dan ditaruh diatas tempat tidur. Diana menangis karena takut diapa2kan oleh Sandy dan teman2nya, Sandy memegang pipi Diana sambil berkata "Kamu yg membuat aku melakukan ini, kamu tau kan aku sangat cinta sama kamu?? aku tak bisa kehilangan kamu, apapun yg terjadi kamu harus nikah sama aku, aku akan bawa penghulu kesini secepatnya lalu menikahi kamu dan kamu akan menjadi milikku selamanya" Diana semakin ketakutan mendengar pernyataan Sandy, dalam hati ia berdoa agar dirinya bisa secepatnya keluar dari cengkraman Sandy, kini Diana sadar seperti apa Sandy sebenarnya. Selama disekap Diana tak terlalu terurus, Diana tak mau makan makanan yg disuapi Sandy, "Lebih baik kamu bunuh aku sekalian mas daripada harus selamanya tersiksa menjadi istri kamu" tegas Diana, Sandy emosi mendengarnya dan menampar Diana, Diana kembali menangis karena kesakitan, teman2 Sandy berusaha menenangkan Sandy dan mereka meninggalkan kamar tempat Diana disekap.
Hari ketiga setelah penculikan Diana, barulah polisi sudah mulai mengendus lokasi penyekapan setelah bertanya2 pada saksi, keluarga Sandy, dan teman2 Sandy yg lain akhirnya mereka menemukan tempatnya. Malamnya, Fabian dan polisi bergegas menuju lokasi, mereka sangat berhati2 dalam menyergap demi keselamatan Diana lalu digrebek lah tempat itu, semua teman Sandy kaget dengan kedatangan polisi2, Sandy yg menyadari hal ini langsung berusaha membawa lari Diana dengan menggendongnya namun Fabian berhasil mencegatnya dan berkata "Lepaskan Diana atau mereka akan melepaskan tembakan ke arahmu!" Sandy menjawab "Heyy suruh polisi2 itu pergi kalau tidak aku bunuh perempuan ini!" Diana pun ketakutan, Fabian tak mau kalau Sandy sampai berbuat nekat, dari belakang Sandy ada seorang polisi yg memukulnya dari belakang dan Sandy jatuh tersungkur ke lantai, Fabian langsung mengambil Diana dari tangan Sandy dan melepaskan ikatannya, Fabian berkata "Kamu ga apa2 dek?" Diana lemas dan matanya berkunang2 lalu jatuh pingsan, Fabian yg panik langsung menggendong Diana dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Dokter berkata pada Fabian bahwa Diana pingsan karena tidak makan selama lebih dari 2 hari dan ketakutan, dokter menyarankan pada Fabian agar Diana dirawat dahulu sehari semalam untuk mendapat infus dan pemulihan, Fabian menyetujuinya. Fabian berniat untuk menjaga Diana semalaman sampai orang tuanya datang, ia sedih dengan keadaan Diana, dalam hati ia berujar "Andai saya lebih dulu menjadi kekasihmu tentunya kamu tak akan mengalami peristiwa ini dek, saya akan melindungi kamu dari orang2 tidak bertanggung jawab". Fabian melihat pipi kiri Diana yg merah, kata dokter itu bekas tamparan. Bagi Fabian, bukan pria sejati namanya bila berani memukul wanita apalagi sampai membuatnya menderita, sudah melakukan hal seperti itu pake bilang cinta lagi.
Fabian mengelus kepala Diana dgn lembut berharap agar Diana segera siuman, Fabian ketiduran duduk disamping Diana, saat tersadar Diana ingat peristiwa yg sudah ia alami dan ia melihat Fabian tidur disampingnya, ia merasa aman jika ada Fabian disampingnya, ia sangat bersyukur dirinya bisa selamat dari penyekapan itu, belum sempat menikah dgn Sandy, dan masih suci. Fabian terbangun dan berkata "Udah sadar kamu de? apa yg kamu rasakan sekarang? ada yg sakit?" Diana menjawab "Aku masih agak lemas aja mas, pusingnya udah hilang, makasih ya kamu udah menyelamatkan aku semalam, aku takut sekali". Fabian berkata sambil tersenyum "Iya sama2 de, sekarang kamu udah aman disini, semua yg menculik kamu udah ditangkap termasuk Sandy, kamu akan segera pulih". Fabian menyuapi Diana makanan yg diantar oleh suster, Diana senang sekali bisa kenal dengan pria seperti Fabian. Diana berkata "Mas, waktu itu ayah bilang kalau mas cinta sama saya", Fabian berkata "Ehehe iya de duh jadi malu........mas cinta sama kamu sejak pertama kita ketemu dan kenal dulu" Diana menjawab "Aku mulai merasakan hal yg sama ama kamu mas, aku ingin lebih dekat dan mengenalmu lagi" Fabian berkata "Kamu mau jadi kekasihku de?" Diana menjawab sambil tersenyum "Iya mas" Resmilah di pagi itu Diana dan Fabian menjadi sepasang kekasih, orang tua mereka sangat senang mendengarnya, selepas keluar dari rumah sakit kadang2 Diana memasak makanan kesukaan Fabian, Fabian senang sekali. Semakin hari mereka semakin mencintai satu sama lain, Fabian tidak posesif seperti Sandy, Diana merasakan kenyamanan yg sebenarnya bersama Fabian. Dua tahun mereka berpacaran akhirnya mereka menikah, setahun setelah menikah Diana melahirkan seorang bayi laki-laki, putra pertama Fabian dan Diana. Seterusnya Diana dan Fabian hidup bahagia bersama anaknya...Happy Ending.
Cerita ini gue buat sendiri haha lg iseng aja gitu mau buat cerita romantis yg berujung bahagia, pelajaran yg bisa dipetik yakni carilah pasangan hidup yg mampu memberimu kenyamanan, baik, tidak posesif, mampu melindungi, bertanggung jawab, dan tulus sayang dengan mu #eaa Siapa sih wanita yg gamau dapet suami seperti Fabian ?? Ga ada kayaknya, yuk yg wanita berdoa supaya bisa punya suami seperti itu~ #amin #yaa #rabb